Preman
Kepentok Cinta (part 9)
*********************************
Tukkkk,,,,batu itu terkena kepala
seseorang.
“ aduh,,,jidat gue,,,” kata orang
itu sambil memegangi kepalanya.
cakka menoleh ke arah sumber
suara tadi.
“ hehehe,,,sorry vin,,,nggak
sengaja,,,hehehe “ kata cakka cengengesan. Alvin mendengus kesal.
“ nggak sengaja nggak
sengaja,,,kegantengan gue berkurang 1% nih,,,tanggung jawab loe,,,” kata Alvin.
“ alah 1% doing vin,,,tanggung jawab
apaan ? emang gue ngehamilin loe apa? “ kata cakka sewot.
“ tapi bagaimanapun kegantengan gue
jadi nggak sempurna. Tanggung jawab dengan cara traktir gue di D’Planets,,,,”
kata Alvin sambil tersenyum iblis (?)
Cakka mendelik, “ gila loe,,,gue
nggak sengaja nimpuk kepala loe, loe minta traktir di situ? Wah bener – bener
loe ya,,,pengen donpet gue jebol loe?? Nggak nggak,,,gue nggak mau,,,lebih baik
loe gue traktir di warung angkringan deket sekolah aja,,,lebih murah,,,” kata
cakka menggebu – gebu.
“ what??? Angkringan??? Nggak ada
tempat yang bagusan dikit gitu cak? Masak orang ganteng plus kece kayak gue
makan di angkringan? “ seru Alvin.
“ angkringan ato nggak sama
sekali,,,” kata cakka sambil naik ke motornya dan melesat pergi meninggalkan
Alvin.
“ loh loh loh,,,cakka,,,katanya mau
nraktir gue,,,kok loe malah pergi sih,,,” teriak Alvin memanggil cakka. Tapi
percuma, cakka sudah menghilang bersama motornya.
‘‘ nggak jadi dapet traktiran dah
gue,,,,” gumam Alvin kecewa.
“ mana lagi sih rio,,,gue tungguin
nggak nongol – nongol juga tu anak,,,” gerutu Alvin. sudah cukup lama ia
menunggu rio di parkiran deket mobil rio. Ada apa dengan rio sebenarnya???
Yuk mari kita
lihat>>>>>
Rio baru saja dari toilet, sekedar
membasuh muka untuk menyegarkan diri, saat keluar dari toilet tiba – tiba
ponsel yang berada di kantong celananya bergetar. Rio mengambil ponselnya, ada
pesan masuk.
From: papa,,,
3 tahun ini papa nggak pulang ke
indo.
Deg,,,rio amat kaget membaca pesan
singkat yang di kirimkan oleh papanya itu, sebegitu bencikah kepadanya?? Sudah
lama waktu berselang, tapi tidakkah rasa benci itu berkurang walaupun hanya
sedikit? Rio melangkah gontai kea rah taman belakang sekolah. Berdiri di depan
sebuah pohon tinggi dan mungkin sudah berumur cukup tua.
“ aarrrggghhh,,,,,!!!!! “ teriak rio
sambil menghantamkan kepalan tangannya ke batang pohon besar itu. Beberapa kali
ia memukul batang pohon itu, tak ia pedulikan seberapa sakit yang tangannya
rasakan. Untung ia menggunakan tangan kirinya, bukan tangan kanannya. Sampai
saat ini tangannya mengucurkan darah, dan sedikit membengkak.
Rio tak tahu bahwa dari tadi ada
seorang gadis yang tengah mengawasinya. Menatap iba kepada rio. Tak
sedikitpun pandangannya lepas dari sosok rio. Rio meringkuk di bawah pohon
dengan tangan yg menggantung tertopang oleh dengkulnya, punggung tangannya
meneteskan cairan yang berwarna merah segar, yang tak lain adalah darah.
Kepalanya ia telungkupkan di lipatan tangan kanannya.
Dengan perlahan tapi pasti, gadis
itu menghampiri rio, yang sebelumnya mengambil sehelai slayer berwarna putih
miliknya dari dalam tas. Gadis itu berlutut di depan rio, lalu membalut tangan
rio yang terluka. Rio yang merasakan tangannya yang di pedang, perlahan
mendongak, menatap gadis itu. Rio melihat gadis itu yang dengan telatennya
membalut tangannya yang terluka, rapi sekali balutannya. Setelah selesai
membalut tangan rio, gadis itu mendongak dan menatap rio, senyuman manis
terukir jelas di wajahnya.
“ selesai,,” ucapnya senang.
“ thanks fy,,,sebenernya gue juga
nggak butuh loe bantuin,,,” kata rio. Ify mengerucutkan bibirnya.
“ ih kakak nih,,,udah di tolongin
juga,,,masak ngomong kayak gitu “ ucap ify sedih. Bagaimana nggak sedih coba?
Kita nolong orang dan orang itu bilang “ sebenernya gue juga nggak butuh loe
bantuin “ ya seenggaknya kalo memang nggak butuh di bantuin, ya jangan bilang
dong,,,udah terlanjur di bantuin ini,,,rio rio,,terlewat jujur kau nak,,,#plak
“ maaf deh,,,” kata rio.
“kakak tadi kenapa? Kok mukul –
mukulin tangannya? Nggak sakit apa kak? Kan sayang,,,tangan kakak yang mulus
itu luka,,,” kata ify yang berusaha menghibur rio, ify tau pasti rio punya
masalah yang mungkin cukup berat. Walaupun ia tak tahu masalah apa itu. Tapi
setidaknya ia bisa sedikit menghibur rio.
“ nggak kok,,,nggak papa,,,” kata
rio bohong. Ify mengangguk mengerti.
“ oke,,,kalo kakak emang nggak mau
cerita,,,tapi yang pasti aku yakin seberat apa pun masalah kakak, kak rio akan
selalu tegar untuk menghadapi semua itu,,,” kata ify sambil tersenyum, senyuman
manis yang tulus yang khusus ia tunjukkan kepada rio #waseh,,basanya,,,
“ hahaha,,,,iya iya,,,makasih atas
semangatnya ify miss bawel,,,” kata rio sambil tertawa ya walaupun tawa rio
terdengar hambar (?). tak butuh waktu yang lama untuk membuat slayer yang
membalut tangan rio yang semula berwarna putih bersih kini menjadi merah.
Dikarenakan luka yang agak parah.
“ kak itu tangan loe apa nggak
sebaiknya loe periksain di rumah sakit? Takutnya ntar infeksi lagi,,” kata ify
perhatian.
“ nggak,,,mau gue obatin aja di rumah,,”
kata rio sambil menggeleng. Walau ify masih di liputi rasa khawatir, toh ia
tidak mampu berkata – kata lagi, percuma memaksa rio. “ oh,,,ok deh terserah
kakak aja, oh iya kak, gue pulang dl ya, kakak cepet pulang terus langsung di
obatin ya lukanya,,,” kata ify lembut lalu berjalan meninggalkan rio. Rio
hanya tersenyum tipis.
****
Di parkiran mobil, Alvin udah mencak
– mencak sendiri, orang yang di tunngunya sejak tadi tak kunjung muncul. Bener
– bener deh kalau orang itu muncul, Alvin akan memarahinya. Siapa lagi kalau
bukan rio. Selang 10 menit kemudian, rio tampak berjalan dari ujung koridor
menuju parkiran. Alvin memicingkan (?) matanya dan mulutnya sudah bersiap –
siap memberikan nyanyian yang sangat merdu pada rio. Sangking merdunya, bisa merusak
dunia!
Rahang Alvin mengatup, sorot matanya
menunjukan bahwa ia terkejut. Terkejut karena melihat tangan kiri rio terbalut
slayer yang kini sudah berlumuran darah. Segera saja ia menghampiri rio yang
tinggal 4 meter di depannya. Rio bisa melihat keterkejutan yang di rasakan oleh
Alvin, namun ia mencoba bersikap tenang. Bukankah itu memang keahlian rio?
Bersikap seolah – olah tidak ada yang terjadi, padahal sekarang hatinya sedang
keruh, seperti air kolam yang sudah berbulan – bulan nggak di kuras (?).
“ yo itu tangan loe kenapa bisa
berdarah gitu? Loe ngapain tadi? Loe nonjok apa sampe kayak gitu? Kok loe bisa
ngelakuin itu sih? Apa loe nggak mikirin diri loe sendiri? Hah? “ rentetan
pertanyan yang Alvin keluarkan dalam 1 tarikan nafas.
“ woy loe biasa aja dong,,,loe
ketularan si ify ya? Bisa bawel gitu,,,ini nggak apa – apa kok,,,gue Cuma
mukulin batang pohon yang ada di taman belakang aja,,” jelas rio masih dengan
sikap tenangnya itu. Alvin cengo. Udah gilakah sahabatnya yang satu ini (maaf
riseJ just story).
“ nggek?? Loe mukulin batang pohong
yang segede itu sampe berdarah – darah loe bilang “Cuma” ? loe ada masalah ya?
Cerita ke gue yo,,,jangan loe pendem sendiri,,,” kata Alvin sambil
menepuk pelan bahu rio.
“ ya biasa lah masalah bokap,,,” kata
rio datar. Alvin langsung mengerti kondisi rio. Rio akan lebih sensitive bila
sudah menyangkut orang tua.
“ ada apa lagi sama bokap loe yo?
“tanya Alvin hati – hati. Rio menghela nafas sejenak. “ katanya, selama 3 tahun
dia nggak pulang ke indo “ jawab rio ringan. Alvin sekali lagi terkejut.
“ alah udah lah vin,,,kayak nggak
tau bokap gue aja loe,,,” kata rio. Alvin langsung tersenyum, senyuman bangga
kepada sahabatnya itu. Sunguh hebat sahabatnya itu, selama bertahun – tahun rio
bisa tegar menghadapi semuanya. Lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil rio.
Namun kali ini Alvin yang mengemudi, dengan kondisi tangan yang seperti itu,
mana mungkin rio bisa menyetir? Tiba – tiba Alvin membelokkan setir menuju ke
klinik kesehatan terdekat. “ loh? Kita mau kemana vin? Ini kan bukan arah ke
rumah gue,,” tanya rio bingung, “ kita mau ngobatin luka loe dulu,,,bahaya tuh
kalo nggak segera di obatin,,,” kata Alvin tanpa menoleh ke arah rio, matanya masih
focus terhadap jalan didepannya. Rio mendecakkan lidah.
“ di obatin di rumah kan bisa
vin,,,” keluh rio. Alvin tidak menanggapi perkataan rio, ia tau, kalo rio pasti
seperti ini, lagian lebih baik yang mengobati itu dokter, biar lebih
aman. Alvin memberhentikan mobil rio di depan sebuak klinik kesehatan. Alvin
turun duluan dan membukakan pintu untuk rio.
“ cepet turun! “ perintah Alvin. rio
mendelik. “ gue bisa sendiri kali vin,,” dengus rio saat krluar dari dalam
mobil. Alvin menarik paksa rio agar mau masuk ke dalam klinik. “ sus, tolong
bersihin luka temen saya ya, sekalian di perban “ kata Alvin kepada seorang
perawat yang melintas di depan mereka.
“ baik,,,mari mas, ikut saya ke
ruangan, biar saya yang bersihkan luka anda “ kata perawat itu ramah. Karena
rasa nyeri yang dirasa rio makin parah, mau tidak mau, rio mengikuti langkah
perawat tersebut. Alvin tidak ikut masuk, ia lebih memilih duduk menunggu di
kursi tunggu.
*****
Di dalam ruang pengobatan rio tak
henti – hentinya meringis menahan perih yang ditimbulkan oleh luka di tangannya
itu.
“ aduh sus,,,hati – hati dong,,”
kata rio sambil meringis. “ iya mas,,,tahan ya,,lukanya ini sedikit parah
mas,,” kata si suster tak enak hati. Ia melanjutkan mengobati tangan rio.
“ aaaww,,,pelan – pelan
suster,,,jangan di teken – teken gitu dong,,,” kata rio rada ketus.
“ iya mas,,,ini juga udah pelan –
pelan kok,,,” balas si suster rada sewot. ‘ hih,,,dasar si masnya
nih,,,nyebelin deh,,salah sendiri kenapa neko – neko,,,’ batin sang suster
karena jengkel dengan sikap rio. Tak lama kemudian suster tersebut selesai
memperban tangan rio. “ udah selesai mas,,,jangan lupa perbannya sering di
ganti yam as,,,” pesan si suster. Rio hanya menanggapinya dengan anggukan
mengerti. Lalu mereka keluar dari ruangan. Alvin sedang menunggu di ruang
tunggu, baru saja ia membayar administrasi. Alvin yang melihat rio keluar dari
ruang pengobatan, ia segera berdiri dari duduknya. “ makasih sus,,,kita permisi
dulu,,,” kata Alvin sambil tersenyum.
“ iya mas,,,” balas si suster sambil
tersenyum juga. Lalu rio dan Alvin keluar dari klinik dan masuk ke dalam mobil
lagi.
“ yo, kita ke rumah gue dulu ya,
ntar baru gue anter lo eke rumah,,,” kata Alvin sambil menyalakan mesin mobil.
“ serah deh,,,” kata rio yang ngirit
ngomong, ia langsung menyandarkan kepalanya di jok mobil, memejamkan mata
sejenak, dan menghilangkan rasa lelahnya walaupun hanya sedikit.
****
Di rumah Alvin, rio mengambil baju
ganti yang semalam ia pakai, bajunya sudah tersetrika rapi, di tempatkan di
sebuah tas rajutan.
“ vin, gue pulang sendiri aja ya,,,”
kata rio saat melihat Alvin mengambil kunci mobil di atas meja, berniat akan
mengantar rio pulang. Alvin yang yang mendengarkan itu rada kaget. Dengan
keadaan satu tangan yang di perban mau maksa buat nyetir mobil?
“ hah? Yang bener aja loe yo,,tangan
loe belum sembuh loe, masak loe mau nyetir pake tangan satu gitu? Ntar kalo loe
kenapa – napa gimana? “ tanya Alvin sedikit cemas.
“ halah,,,nggak papa,,,gue bisa hati
– hati kok,,,percaya deh sama gue,,” kata rio meyakinkan Alvin. Alvin masih
khawatir, namun, rio adalah rio, orang yang nggak bisa di paksa!
“ ya udah,,,loe hati – hati ya,
jangan ngebut, mobil loe tu mobil balap, jadi kecepatannya pelan aja,,,ngerti??
“ tanya Alvin.
“ iya Alvin,,,bawel loe ah,,,gue
juga bisa ngejaga diri gue sendiri kok,,,” kata rio.
“ ya ya ya,,,karepmu wae lah,,,angel
ngomong karo koe (terserah loeaja deh,,,susah ngomong sama loe) “ kata Alvin
sambil geleng – geleng. Rio langsung keluar dari rumah Alvin dan masuk ke dalam
mobilnya. Dengan hati – hati, rio mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang
rendah, ia memilih melewati jalan – jalan yang kurang padat penggunanya. Tepat
saat melewati daerah taman yang sepi, rio melihat seorang gadis yang sedang di
ganggu oleh 2 orang preman. Rio menajamkan penglihatannya, memastikan siapa
gadis yang di ganggu oleh preman itu.
‘ dia,,,gue harus nolongin dia,,,’
batin rio. Rio memberhentikan mobilnya tepat beberapa meter di belakang mobil
gadis itu.
“ WOY!!!!!!!!! KALIAN JANGAN GANGGU
DIA!!!!!!!!!! “ teriak rio.
****
Ify pulang sendiri, karena shilla
sudah di jemput oleh supirnya, sebenernya ia tadi sudah menawarkan tumpangan
kepada agni, namun agni menolaknya. Jadilah ia pulang sendirian. Saat melewati
sebuah taman, tiba – tiba mobil Mercedes keluaran terbaru itu berhenti, ify
bingung. “ aduh,,,kok tiba – tiba mati sih,,,mana sepi lagi “ gumam ify. Ify
memutuskan keluar dari mobil, ia merogoh saku bajunya untuk mengambil ponsel.
Bermaksud ingin menghubungi temannya yang mungkin bisa membantu. Ia memencet
keypad ponselnya, namun tak ada reaksi apapun, menandakan bahwa ponselnya itu
mati total.
“ yah,,,mati lagi,,,haduh,,,” keluh
ify. Ify mengedarkan pandangan matanya. Tampak 2 orang pria yang berbadan besar
dan berwajah sangar tengah berjalan ke arahnya. Detak jantungnya bertambah
cepat, keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya, perasaan yang tak enak
mulai menyerang hatinya.
‘ ya Tuhan, tolong lindungi saya ya
Tuhan,,,’ doa ify dalam hati. Dua preman itu semakin mendekat ke arah ify. Kaki
ify sudah gemetar, hampir tak mampu menopang berat tubuhnya lagi. Dan akhirnya
kedua preman itu ada di hadapannya, sambil memamerkan senyuman menggoda.
“ hay neng geulis,,,kenapa? Mobilnya
mogok ya? Mau kita bantu? “ tanya preman itu.
“ nggak,,,nggak,,,” kata ify
ketakutan sambil menggeleng – gelengkan kepalanya kuat – kuat #awas fy, tar
putus loh,,*plakk
“ ah si eneng nggak usah takut
dong,,,kita ini bermaksud baik kok,,,” rayu salah seorang preman itu, mreka
mulai berani mencolek dagu ify. Ify langsung menepis tangan mereka.
“ jangan sentuh gue!!! “ bentak ify.
“ wow,,,eneng galak juga ya,,,hahaha
“ salah satu dari preman tersebut menarik – narik lengan ify, memaksanya agar
ia ikut mereka. Dengan susah payah ify meronta – ronta, sampai terdengar
seruan.
“WOY!!!! KALIAN JANGAN GANGGU
DIA!!!!!!! “
Ify dan kedua preman itu menoleh ke
arah sumber datanganya suara. Rio. Hati ify perlahan menjadi lega, ada rio yang
akan melindunginya. Preman – preman itu menatap tajam rio, menandakan mereka
tidak suka dengan kedatangan rio.
“ mau apa loe!! Dasar anak bau
kencur loe!!! “ bentak preman yang berambut botak, sedangkan yang
berambut panjang tertawa lepas.
BUUGG!!!!
Rio menojok muka si preman yang
berambut botak sampai ia sedikit terhuyung ke belakang. Preman berambut panjang
tak terima bahwa temannya di tonjok oleh rio, ia melayangkan satu pukulan ke
pipi rio, namun rio berhasil menghindar. Saat itu juga rio menendang preman
itu. Preman botak (?) bangkit lagi (?), memberi pukulan yang cukup keras ke
perut rio, rio tidak bisa menghindar, sedikit darah keluar dari mulut rio. #duh
kasian rio. Ify yang melihat darah muncrat dari mulut rio, menutup mulutnya,
menahan isak tangisnya pecah, kasihan rio, andaikan ia bisa membantu rio. Ify
melihat sebongkah kayu yang tergeletak tak jauh dari kakinya. Ify segera
mengambilnya dan pelan – pelan berjalan ke arah preman itu, dengan ancang –
ancang yang kuat, ify memukul pundak preman yang berambut panjang. Lalu tiba –
tiba, tangan ify di cekal ke belakang punggungnya,
“ aarrghh “ jerit ify. Rio ingin
menolong ify. Namun tiba – tiba tangan kanan rio di cekal dan di plintir ke
belakang oleh preman botak. Dengan kuat, rio memukul wajah preman yang berada
di belakangnya itu dengan tangan kirinya yang bebas. Hidung si preman sampai
berdarah. Tangan kanan rio bebas, ia langsungmenghampiri ify, sebelumnya
mengambil kayu yang tergeletak di bawah dan melayangkan pukulan ke badan preman
yang menahan ify. Preman tersebut terjatuh kebelakang.
“ kalo kalian masih ngeganggu, bakal
gue panggil polisi sekarang juga,,,” desis rio tajam sambil menempelkan
ponselnya ke telinga. Preman – preman itu merasa ketakutan dan akhirnya lari
terbirit – birit meninggalkan rio dan ify. Ify melihat tangan rio yang diperban
kini menjadi merah lagi, pasti gara – gara memukul preman tadi.
“ kak rio,,,tangan loe berdarah lagi
itu darah di bibir msih ada, aduh pasti perut kak rio sakit banget,,,maafin ify
ya kak, gara – gara ify kakak jadi kayak gini,,,hiks hiks hiks “ kata ify
sambil sesenggukan.
“ udah,,,nggak apa – apa kok,,,Cuma
rada nyeri sih,,hehehe “ kata rio sesekali meringis kesakitan.
“ ya udah kak, aku anterin pulang
yuk,,,” ajak ify sambil menarik lengan rio.
“ eh bentar – bentar, loe mau nyetir
mobil siapa? Mobil loe kan mogok ? “ tanya rio bingung.
“ ya mobilnya kak rio lah,,,nanti aq
nyuruh montir buat bawa mobil aku ke bengkel,,,” jawab ify mantap.
“ heh? Emang loe bisa bawa mobil
gue? “ tanya rio nggak yakin.
“ eemm,,,g tau juga sih, dl sih
pernah nyupir ferarri kakak sepupu aku,,,tp ya di coba aja deh kak,,,hehehe “
jawab ify. Rio masih memandang ify dengan pandangan nggak yakin.
****
Rio dan ify telah sampai di rumah
rio. Setelah melewati perjalanan yang melelahkan, karena ify ngendarain
mobilnya rio itu rada nyendat – nyendat, ya maklum lah, cewek bawa mobil balap
kayak gitu! Ify memapah rio berjalan menuju ruang tamu.
“ kotak obatnya ada di mana kak? “
tanya ify setelah mendudukkan rio di sofa.
“ di dapur, daputnya sebelah sana
tuh “ jawab rio sambil menunjuk sebuah sudut yang merupakan dapur. Ify
mengangguk mengerti, lalu melangkah menuju dapur.
Selain mengambil kotak obat, ify
mengambil sebaskom air. Setelah itu ify kembali ke tempat rio berada, ia
membersihkan luka di tangan kiri rio dan pemperbannya. Setelah selesai
membersihkan luka rio, ify kembali ke dapur untuk mengembalikan kotak obat dan
baskom.
“ kak rio udah makan siang belum? “
tanya ify sambil duduk di samping rio. Rio hanya menggeleng. “ eemm mau aku
masakin nggak kak? “ tanya ify lagi.
“ emang loe bisa masak fy? “ tanya
rio ragu. Ify mengerucutkan bibirnya memerapa mili.
“ jyah,,,ngeremehin nih,,,mau
nggak,,klo mau, coment nya nanti deh kalo udah ngerasaain masakan aq,,,” kata
ify.
“ boleh deh,,,” kata rio sambil
mengangguk.
***
Ify sedang menalikan celemek yang
berada di belakang tubuhnya. Semua bahan – bahan buat di masak sudah tertata
rapi. Rio memerhatikan ify yang sedang memasak di meja marmer yang terdapat di
depan dapur. Jadi modelnya seperti bar, saat memasuki dapur, di sampingnya ada
sebuah meja marmer dan dua buah kursi.
“ fy kok loe sekarang ngomongnya
pake ‘ aku – aku an’ ? biasanya juga ‘loe – gue’ “ tanya rio tiba – tiba.
“ eh,,,biar sopan aja kak,,,lagian
kak rio udh bantuin aku tadi, enakan manggil aku – kamu lagi kak,,,hehehe “
jawab ify kikuk.
“ oh gitu ya,,,ok deh,,,gue juga mau
make ‘aku-kamu’ “ kata rio. Ify rada kaget juga, rio mau pake aku – kamu? Bener
gitu?
“ ya udah kak, berarti kita
manggilnya ‘ aku-kamu’ ya,,,hehehe “ kata ify malu.
Setelah bermenit – menit lamanya ify
masak, akhirnya tiba juga saatnya makan, tidak banyak yang di masak ify, ada
tumis kangkung, sayur bayam, ayam goring, sambal cobek, dan tempe – tahu
goreng.
“ kak rio itu harus banyak
makan,,,biar badannya padat berisi, nggak ceking kayak gini,,,” kata ify
sedikit mengejek rio.
“ ngaca dulu dong fy,,,kamu tu juga
ceking loh,,,malah kayak kertas saking cekingnya,,,” balas rio. Ify manyun.
“ ih,,,ini nggak ceking tau,,,ini
namanya langsing,,,slim,,” kata ify membela diri.
“ udah – udah,,,sekarang kita makan
aja dulu,,dari bau nya sih enak,,,apa rasanya juga enak ya ? “
“ sok atuh,,cobain dulu,,jangan
terpesona sama masakan aku ya kak,,,” rio mulai melahap makanan yang tadi di
ambilnya, satu suap, enak,,,satu suap lagi,,enak,,rio tersenyum simpul.
“ nah,,gimana gitu rasanya,,enak
kan,,,” goda ify sambil menaik turunkan alisnya. Rio hanya senyum sambil
menganggukan kepalanya, dan melanjutkan aktifitas makannya. Ify yang melihat
reaksi rio, tersenyum senang. Kak rio suka masakan aku,,seneng deh, pikir ify.
bersambung>>>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar