Sabtu, 15 Juni 2013

Preman Kepentok Cinta (part 6)



Preman Kepentok Cinta (part 6)

Hay azizah kembali nih,,,,,,,,maaf ngaret ya,,,,sibuk UN nih,,,sama sibuk milih2 sekolah untuk meneruskan pendidikan saya. Kan nggak mungkin cukup sampai SMP aja. Thx sekali buat yang comen n like di part kemaren. Oh iya, aq lagi galau nih,,,punya problem yang sama di cerbung aq yg sebelumnya. Yaitu masalah JUDUL,,,,semakin kesini, cerita sama judul nggak ada nyambungnya. Memang, kelemahan saya itu terletak pada JUDUL, nggak bisa bikin judul yg bagus. Yg punya usul judul, silahkan coment ya,,,itung2 membantu punulis,,,hehehe

Ya udah lah, kebanyakan bacot saya,,,mari kita lihat cuplikan episode yg sebelumnya di PKC,,,(serasa sinetron dah :P)

**************

“ HEH!!! LOE BERANI YA PELUK – PELUK CEWEK GUE!!!!! “ kata cowok itu sambil mencengkeram kuat kerah baju rio. Dan,,,,,,
BUUGG,,,,,,,,
**********

PKC Part 6
CEKIDOT,,,,,,,,,,,

*************


Sebuah bogem mentah yang cukup keras mendarat di pipi rio. Rio tersungkur.

“ ah,,,” rintih rio sambil memegang sudut bibirnya yang berdarah. Rio yang memang masih di pawah pengaruh alcohol mencoba bangkit dan menonjok balik si cowok itu.

Buugg,,,,,

Pukulan rio tepat mengenai wajah cowok itu. Ia juga tersungkur.
“ heh!! Seenak jidat loe ya mukul gue!! Gue habisin jug aloe!! “ kata rio marah.


Cowok itu tak terima. Dan terjadilah adu jotos antara rio dan cowok itu. Semua pengunjung mengerubung di sekitar tempat perkelahian (?). sampai akhirya dating lah beberapa security untuk melerai rio dan cowok itu. Dengan paksa rio di seret keluar dari dalam diskotik. Security itu mendorong rio hingga rio kembali tersungkur di tanah.


“ arrgghh,,” erang rio pelan sambil meremas kepalanya yang terasa pusing.


 Dengan sisa – sisa kesadarannya, rio bangun. Berjalan gontai menuju motornya yang di parker. Kesadarannya rio masih memungkinkan rio bisa mengendarai motor. Tak sering kali, motor rio hampir oleng dan jatuh karena rio kurang konsen. Ya iyalah,,rio kan lagi mabuk. Rio mengendarai motornya dengan pelan. Angin malam berhembus dengan kencang. Mungkin tepatnya angin pagi kali yah,,,, karena jam sudah menunjukkan pukul 02.00 . tapi rio tak menyadari itu.


**********


Rio mengetuk pintu dengan lemas. Kesadarannya hampih hilang. Matanya pun sudah terpejam. Si bibik yang memang belum tidur karena sedang cemas memikirkan keadaan tuan mudanya yang sampai saat ini belum pulang. Ia hampir tidur dengan posisi duduk di sofa ruang tamu. Si bibik terbangun kaget saat mendengar suara ketukan pintu. Pasti itu den rio, pikirnya. Segeralah si bibik membuka pintu depan dan saat itu juga rio tumbang (?). untung saja dengan sekuat tenaga si bibik mencoba menopang tubuh rio agar tidak benar – benar jatuh ke lantai. Si bibik kaget saat mencium bau alcohol yang keluar dari mulut rio. Belum pernah sekalipun tuan mudanya ini minum. Dengan hati – hati, si bibik membawa rio ke dalam kamarnya dan membaringkan rio di ranjangnya. Melepas sepatu yang rio pakai dan menyalimuti tubuh rio. Bi Darmi nama-pembantu rio- berdiri di samping ranjang rio. Memperhatikan tuan mudanya dengan seksama. Betapa sempurnanya lekuk wajah rio. Tapi hidap yang ia miliki kenapa tak sempurna???


“ den rio,,, kenapa den rio seperti ini??? “ gumam bi darmi prihatin. Pipinya sudah penuh dengan aliran air mata. Segera saja bi darmi menghapus air matanya dan pergi dari kamar rio.

*****


Hari ini hari minggu, hari dimana semua orang mengistirahatkan diri dari kesibukan kerja. Yang setiap pagi harus segera pergi ke kantor atau sekolah agar tidak terjebak macet. Beberapa jalan di Jakarta pun setiap hari minggunya pagi di bebaskan dari benda ciptaan manusia alias mobil dan motor ataupun angkutan umum. Dan kesempatan itupun tidak pernah di sia – siakan oleh banyak orang, mereka ada yang memilih jogging, ataupun senam. Namun kebanyakan orang memilih jogging. Sama seperti ify dan shilla, mereka memilih jogging untuk olahraga mereka di hari minngu ini. Yang namanya jogging itu lari santai. Tapi nggak dengan dengan mereka. Ify dan shilla malah sekarang sedang lomba lari. Siapa yang kalah besok harus nraktir di kantin. Tentu saja ify nggak mau kalah,,,. Karena apa???? Karena ia sudah terlalu sering nraktir shilla, makanya harus gentian. Tapi apa daya, shilla sedikit lebih tinggi dari ify, jadilah posisi sekarang shilla lah yang memimpin di depan. Garis finish nya adalah sebuah pohon besar yang ada di sebuah taman.



“ ayo ify,,,kajar gue kalo bisa,,, ha ha ha,,,jangan lupa besok traktir gue ya,,,, ha ha ha,,,,HUWAAAA,,,,,,” seru shilla yang sdang lari tapi badannya menghadap ify, jadi shilla berjalan mundur. Karena menghdap ify, shilla nggak tau apa yang berada di depannya. Saat menghadap posisi yang bener tiba – tiba,,,,


BRUKK,,,,,,


Tanpa di sengaja, shilla bertabrakan dengan seseorang. Posisi jatuh mereka adalah shilla berada di atas tubuh orang itu. Mereka saling menatap,,,lama sekali,,ingin rasanya waktu di dunia ini untuk sementara ini dapat berhenti. Ya. Orang yang bertabrakan dengan shilla adalah Alvin. Ify yang measa di kacangin lama – lama jadi sebel, tanpa menunggu lama lagi, ia kemudian berlari ke sebuah pohon yang tak jauh dari tempat shilla dan Alvin.


“ YEY,,,,GUE MENANG,,,” teriak ify. Shilla dan Alvin baru sadar setelah mendengar teriakan dari ify. Mereka kaget.


“ ehh,,emn,,,sor,,sorry kak,,gue nggak sengaja,,” kata shilla terbata – bata sambil bangun dari atas tubuh Alvin (hah?).

“ eh,,,nggak papa kok,,” kata Alvin yang sama gugupnya sambil menggaruk – garuk tengkuknya yang sama sekali nggak ngerasa gatal. Hanya menutupi ke gugupannya saja.

“ oh iya, loe sama siapa shill? “ Tanya Alvin yang mulai bia mengontrol kegugupannya.

“ gue sama temen kak, itu yang di bawah pohon,,,”jawab shilla sambil menunjuk ify. Alvin menoleh ke arah ify. Karena kesal di cuekin mulu sama shilla, ify akhirnya menghampiri shilla dan Alvin yang malah asik ngobrol berdua.

“ shill lama banget sih?? Gue di cuekin mulu,,nggak mau tau pokoknya besok loe harus kudu wajib nraktir gue!! Titik nggak pake koma,,!!! “ cerocos ify seenak jidatnya yang nggak tau sikon.

‘anjir,,,si ify malu – maluin gue aja,,malu gue,,’ keluh shilla dalam hati. Alvin?? Dia cengo, baru pertama kali ini dia ketemu sama cewek yang bawelnya nauju billeh. Shilla menginjak kaki ify.

“ aww,,,shilla!! Apa – apaan sih loe? Sakit tau!! “ marah ify. Si shilla malah memelototkan matanya, jengkel sama ify karena penyakit bawelnya kumat pada saat yang tidak pas.


“ itu kenapa lagi coba?? Melotot – melototin mata loe?? Kalo keluar baru tau rasa loe,,,” kata ify watados. Shilla nepok jidatnya. Alvin yang mendengar ocehan ify lantas tertawa terbahak – bahak.


“ hahahaha,,,,wkwkwkwk,,” tawa Alvin sampai – sampai megangin perutnya yang sakit gara – gara tertawa. Shilla hanya bisa memanyunkan bibirnya. Ia terduduk di hamparan rumput hijau.


“ huwaa,,,ya Tuhan,,kenapa gue bisa sahabatan sama nenek bawel kayak ify ya Tuhan,,,apalagi bawelnya pada waktu yang nggak pas. Hambamu ini malu ya Tuhan,,,huh u hu” rengek shilla seperti anak balita yang pengen es krim.

Ify yang mendengar ify mengerutkan keningnya, mesih nggak tau maksud perkataan shilla. Waktu yang nggak pas? Maksudnya? Pikir ify. Kemudian ify jongkok di depan shilla.

“ loe kanapa lagi sih shill? “ Tanya ify yang tambah bener – bener bingung. Ya Allah,,,ify ternyata sudah terinfeksi oleh penyakit “lola” dari shilla. Shila berdiri, dan langsung menggeret tangan ify untuk meninggalkan taman tersebut. Lagian pagi semakin siang (loh?). ‘ loh kok gue di tinggal? ‘ pikir Alvin bingung.


***************


Sinar matahari masuk menembus tebalnya kaca, membuat pancaran yang sangat menyilaukan mata. Rio mengerjapkan matanya. Ia baru saja bangun dari tidurnya.
Sesekali menggeliat khas orang yang baru bangun tidur. Kepalanya masih terasa agak pusing. Ujung bibirnyapun juga terasa perih. Rio mencoba mengingat kejadian apa semalam. Yang ia ingat hanya saat ia mencoba minum wine. Kini posisi rio setengah tidur, punggungnya ia senderkan di papan kasur (?? Penulis g tau namanya :p).


Ceklekk,,,suara bahwa pintu kamar rio dibuka. Munculah bi darmi, ia menhampiri rio.


“ den rio sudah bangun, semalam den rio mabuk dan wajah den lebam – lebam. Sebenarnya semalam den rio kenapa sih?? “ Tanya bi darmi khawatir. Rio hanya tersenyum tipis.

“ rio nggak papa kok bi, bibi nggak usah khawatirin rio “ kata rio parau

“ ya sudah, sekarang den rio mau sarapan apa? Biar bibi buatin,,”
Rio tidak menjawab, hanya menggelengkan kepalanya tanda ia nggak mau sarapan. Bi darmi paham kondisi rio, lalu ia meninggalkan rio di dalam kamar. Rio melirik BB torch yang tergeletak di meja. Ia mengambilnya. Ia [utuskan untuk meng sms sahabatnya Alvin.


To : Alvin

Vin nnt loe da acara g?


*****

Alvin yang masih ber jogging ria merasa sebuah getaran di kantong celananya.
Ddrrrtt,,,


From : rio

Vin nnnt loe da acara g?

Segera saja Alvin membalasnya.


To : rio

Kyak x g yo. 5ng np?


From : rio

G pa2 c, gue Cuma pngen 5in ja k rmh loe. Blh g?


To: rio

Iy, gpp kok yo. Sntai ja lg,, J

Rio nggak ngebalas lagi, setelah berkeringat – keringat ria (?), Alvin memutuskan untuk pulang ke rumah untuk membersihkan diri.


*****

Shilla masih asik menggeret tangan ify. Kekesalannya masih melum hilang.
“ ih shilla apaan sih?? Sakit tau tangan gue,,,” seru ify sambil menyentakkan tanggannya agar lepas dari genggaman shilla. Shilla memicingkan matanya, menatap ify dengan tajam, setajam golok (?).


“ fy loe tadi tu sadar nggak sih apa yang loe lakuin di depan kak Alvin ? “ Tanya shilla jutek.

“ lah? Emang gue ngelakuin apa sih shill? “ Tanya ify.

“ ih,,,penyakit bawel loe tuh tadi kumat pada saat yang tepat tau nggak!! Gue malu,,,mana kak Alvin tadi ketawanya sampai ngakak lagi,,huh!! Bener – bener malu dah gue,,,” omel shilla. Ify diam, mencoba mencerna perkataan shilla barusan. Sesekali memiringkan kepalanya. Dan sampai akhirnya,,,

“ hehehe,,,maap shill,,,nggak sadar gue,,,yang namanya penyakit kan nggak ada yang tau kapan kambuhnya, hanya Tuhan lah yang tau,,,” kata ify sambil nyengir. Shilla melengos.

“ eh tapi besok jangan lupa traktir gue di kantin ya,,,hehehe “ kata ify.

“ iya iya! “ kata shilla dengan nada jutek.


******


Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Rio yang sudah janji mau ke rumah Alvin sedang bersiap – siap. Ia menggunakan t-sirt hijau dengan jaket putih. Ia juga memakai topi. Tumben – tumbenan rio mau memakai topi. Sekali – kali merubah style gitu loh. Setelah sudah siap, rio turun ke bawah menuju garasi mobil. Hari ini ia memutuskan untuk naik mobil saja, soalnya di luar cuacanya panas banget. Rio menaiki sebuah ferarri berwarna merah mengkilat(?). nggak biasanya jalanan hari ini nggak begitu ramai. Rio melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi, sampai di sebuah persimpangan,,,,



CCYYIIITTT,,,,,,,,,


*******


Hari ini ify dan shilla janjian mau ke dufan, udah lama banget mereka nggak ke wahana rekreasi itu. Sekalian mau cobain naik hysteria. Hari ini ify begitu cantik walaupun hanya memakai pakaian yang sederhana. Hanya dengan jeans selutut, dres (bukan dres yg dipake untk pesta)
dengan tali yang berukuran kecil (itu loh tali dres yg ada di bahu #penulis g tau, oz blm pernah make :p) di tutupi dengan sebuah cardigan. Rambutnya ia biarkan terurai, sebuah bandana kecil berwarna putih menghiasi rambutnya. Karena yang ia bisa kendarai hanya mobil, maka ify pergi ke dufan menggunakan mobil. Ini bukan mobil miliknya, melainkan mobil ibunya. Mobil yang ia kendarai adalah gran livina.
maklum, baru juga kelas 1 SMA, jadi plus belum punya SIM, jadi ify belum dibeliin mobil. Kalo udah waktunya, ify pengen beli banget beli mobil yang kayak punyanya sahrini, tapi kayaknya nggak bakalan terwujud deh? Karena apa? Harganya itu loh,,,,

ya walaupun sebenarnya untuk seorang keluarga Umari uang segitu masih mampu, tapi kalo Cuma buat beli mobil ya sayang banget, mending di tabung atau nggak buat beli villa. Jadi ya sebelum ify udah berpenghasilan sendiri, jangan harap di beliin mobil itu. Ify mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang banter (?) enggak, lambat juga enggak, alias sedengan. Dan saat ify di persimpangan,,,,


CCYYIIITTTT,,,,,,,,


Hampir saja mobil yang ia kendarai bertabrakan dengan mobil di depan, unung saja ify langsung nginjak rem dengan kuat, sampai – sampai bannya berdenyit.


******


Rio dengan sangat mendadak mengerem mobilnya yang jalannya cepat. Tubuhnya sedikit terdorong membentur setir, untung ia sudah mengenakan sabuk pengaman (penulis gtau namanya apa).


******


Ify yang merasa kesal karena hampir saja mobil milik mamanya rusak langsung keluar dari mobilnya. Dengan langkah yang garang ify menghampiri mobil itu. Ify berjalan ke sebelah pintu pengemudi.

“ heh!!! Turun loe!!! Heh!!! “ seru ify sambil memukul – mukul kaca mobil. Si pengemudi itu nggak langsung turun.

“ woy!!! Gue bilang turun!! “ ify masih saja teriak teriak.

Si pengemudi itu yang ternyata adalah rio, tapi ify nggak sadar kalau itu rio karena rio memakai topi dan kaca mata hitam. Dengan gaya tenangnya rio keluar dari dalam mobil sport nya itu. Wajahnya menatap lurus kedepan.


“ HEH!!! LOE TUH BISA NYETIR NGGAK SIH??? BARU BELAJAR LOE?? HAH!! LOE HAMPIR AJA NABRAK MOBIL NYOKAP GUE TAU NGGAK!!! KALO RUSAK, GUE BISA DI OMELIN SAMA NYOKAP GUE!!! MOBIL AJA KEREN, TAPI KOK KAYAK BARU BELAJAR GITU!!! MAU GUE AJARIN??? HEH!!! “ omel ify panjang kali lebar kali tinggi sama dengan volume kubus #plakk. Ify mengatur nafasnya, capek juga ngomel – ngomel.


Rio menoleh ke arah ify.
“ udah,,,” Tanya rio dengan santainya tanpa merasa bersalah sedikitpun. Ify yang mendengar itu mendelik. Kurang ajar,,,masak tanggepannya Cuma kayak gitu. Minta maaf kek, atau apalah gitu. Padahal ini kan dia yang salah, karena udah ngebut sembarangan. Udah tau kalu di persimpangan itu harus mengurangi kecepatan.

“ ya Allah,,,legowo,,,legowo.,,ojo nesu – nesu terus fy,,,elingo Gusti Allah fy,,,sabar sabar,,,” kata ify sambil ngelus dada. Saat liburan setelah lulus SMP Ify berlibur di rumah neneknya yang ada di jawa, tepatnya di Jogjakarta, jadi ia bisa bahasa jawa walaupun dengan kosa kata yang terbatas. Beberapa kali menarik nafas dan membuangnya. Mencoba mengontrol emosinya, seharusnya ini nanti ify bersenang – senang sama shilla, eh malah meledak lagi.

“ awas ya kalo sampe gue ketemu sama loe lagi,,,hih!!!! “ gereget ify sambil menghentakan kakinya dan mergi meninggalkan rio. Masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari situ.

Rio masih saja diam, dengan kening yang berkerut. Aslinya nggak tau apa yang diucapkan ify.Ternyata ify bawelnya udah stadium akhir.


*******


Rio sudah sampai di rumah Alvin. Ia sudah bersantai ria di kamar Alvin. Kamar Alvin sedikit terlihat berantakan. Rio rebahan di atas kasur Alvin sambil melempar – lempar bantal berbentuk bola yang ukurannya kecil. Melemparkannya ke atas lalu menangkapnya kembali. Sedangkan Alvin duduk di atas kursi meja belajarnya yang menghadap ke arah rio.

“ boring ni gue,,,pergi yuk,,,kita refresing gitu yo,,,mau nggak? “ tany Alvin.

“ boleh juga tuh vin, tapi kita pergi kemana?? “

“ kita pergi ke dufan aja yo,,,udah lama kita nggak kesana,,,gue juga mau nyobain wahana yang macu adrenali nih,,,” kata Alvin semangat.

“ ok ok,,,gue setuju vin, ya udah ayo kita ke dufan aja,,” kata rio yang nggak kalah semangatnya. Alvin dan rio akhirnya memutuskan akan pergi ke dufan dengan mobil rio. Kebetulan daerah rumah Alvin nggak jauh dari kawasan ancol, hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai. 


Bersambung,,,,,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar