Shilla dan agni begitu sulit percaya dengan apa yang dikatakan oleh
ify, namun ify sendiri mendengarnya langsung, jadi ify nggak mungkin
berbohong.
“ terus apa yang mau loe lakuin fy? Apa perlu, gue
ngehajar tu si kak rio?? “ Tanya agni nggak terima. Nggak terima kalu
sahabatnya di jadikan barang taruhan. Ya walaupun ia dan ify belum lama
kenal, namun ia sudah menganggap ify dan shilla sahabatnya. Ify
menggeleng lemah. Ia masih belum tau apa yang akan lakukan nanti. Ia
masih sulit menerima kenyataan pahit ini.
“ ya udah fy, sekarang
loe mendingan pulang dulu aja ya, kayaknya mau ujan juga. Oh iya, gue
sama agni mau nginep di rumah loe boleh kan? Gue sama agni udah
persiapan barang – barang buat besok, makannya kita tadi agak lama,,”
kata shilla.
“ iya nggak papa kok,,,lagian gue juga di rumah
sendiri,,,bokap nyokap gue ke luar kota beberapa hari,,,” kata ify.
Memang, mamanya tadi siang berangkat bersama papanya ke Pekan Baru,
untuk meninjau salah satu perusahaan mereka.
Mereka bertiga
berdiri dari posisi duduk dan berjalan menuju mobil New Toyota Camry
hitam yang di bawa shilla. Tiba – tiba kepala ify pusing dan jatuh
terduduk. “ ify,,,loe nggak papa kan,,” kawatir shilla dan agni lalu
memapah langkah ify menuju mobil.
***
Pemuda ini masih saja
mencari keberadaan ify. Ia masih memikirkan kejadian tadi. Ify salah! Ia
nggak bermasud seperti itu, ify nggak mengetahui percakapan mereka dari
awal.
Flashback on>>>
Saat pulang sekolah, rio
yang sedang berjalan menuju perpus untuk menenui ify, tangannya di tarik
oleh beberapa orang laki – laki. “ apa – apaan nih,,” kata rio kesal
karena di tarik – tarik. Lalu ia dibawa ke taman belakang.
“ yo loe nggak lupa kan sama taruhan kita? “ Tanya Goldi, salah seorang dari orang yang menarik rio tadi.
“ oh itu,,,sorry ya, gue udah nggak minat lagi sama itu,,,” kata rio acuh.
“
alah,,,nggak usah muna deh loe,,,merasa menang loe yo,,,nih kunci motor
yang kita janjiin ke elo,,,” kata goldi lagi sambil menyodorkan sebuah
kunci motor.
“ udah gue bilangkan, kalo gue nggak berminat
lagi,,,” kata rio lagi. Salah satu dari mereka mengetahui keberadaan ify
yang sedang mengintip. Lalu ia tersenyum tipis, senyum yang licik. ‘
mampus loe yo,,,’ pikir orang itu. Lalu berseru.
“ wah hebat loe
bro,,,” seru orang tersebut. “ yah nggak heran juga sih,,,seorang Mario
bias naklukin hati semua cewek,,,kalo Cuma si ify sih kecil,,,”
lanjutnya. Lalu ia mereput kunci motor yang berada di tangan goldi.
Irsyad nama orang tersebut. “ nih bro,,,kita – kita kan udah janji, kalo
loe udah berhasil ngedeketin si ify, loe kita kasih motor sport
terbaru, itung – itung bias nambahin koleksi motor loe,,,” kata irsyad
lagi, yang sengaja ia keraskan suaranya agar ify mendengarnya. Dan
benar! Ify dengan sangat jelas mendengarnya.
Rio bingung saat
mendengar suara isakan orang yang sedang menangis. Lalu ia menghampiri
arah datangnya suara. Betapa sangat kagetnya ia saat mengetahui bahwa
orang yang menangis itu adalah ify. Saat akan menjelaskan kejadian itu
secara detail, ify yang sudah emosi malah salah paham, ya sudah,,,rio
bingung mau berbuat apa lagi. Mencoba menjelaskan pun sepertinya
percuma, karena ify masih di kuasai oleh emosinya.
Flashback off>>>>
Baru
saja ia akan membelokkan mobilnya masuk ke gapura yang merupakan symbol
perum tempat ify tinggal, namun keinginannya seketika ia urungkan. ‘
mungkin dia butuh waktu sendiri dulu ‘ pikir rio. Lalu ia memutar balik
mobilnya dan melaju membelah jalanan kota Jakarta yang sore ini sedikit
lengang.
***
Ify, shilla, dan agni memasuki rumah
mewah itu, rumah yang sekarang hanya dihuni oleh beberapa pembantu saja.
Langsung saja mereka menuju ke lantai dua, dimana kamarnya berada. Ify
langsung diam dan terduduk di depan ranjangnya. Duduk diam di alas
karpet yang berbulu lembut. Shilla dan agni menatap iba kearah ify.
Shilla tau ify, ify adalah orang yang sangat baik, suka menolong teman,
ceria, sederhana, dan pandai bergaul, nggak suka kalau di coment ia
“bawel” ya walaupun pada kenyataannya memang benar kalau ify memang
bawel.
Benar – benar nggak nyangka kalau sahabat terbaiknya ini
jadi barang taruhan. Mana taruhannya motor lagi! Bukannya rio itu kaya
ya? Tinggal tunjuk aja pasti tu barang udah pasti bakal jadi milik dia!
Shilla
dan agni memutuskan untuk turun ke bawah, melihat pembantu rumah ify
sedang menyiapkan makanan di meja makan, kemudian mereka membatu
tersebut. Agni membawa sebuah nampan yang berisi sepiring nasi sayur di
tambah sepotong ayam goring dan segelas air putih. Mereka berdua kembali
ke kamar ify. Masih dalam posisi yang sama, yaitu duduk diam dengan
tatapan kosong.
“ fy,,,loe makan dulu ya,,,loe kan dari siang
belom makan, ntar mag loe kambuh gimana? “ kata agni lembut, meletakkan
nampan tersebut di hadapan ify. Namun ify tetap bergeming. Shilla dan
agni bingung, apa yang harus mereka lakukan.
“ fy loe makan
dong,,,masak iya, loe mau gini terus?? “ tanya shilla lembut, penuh
dengan perhatian. Ify hanya menggeleng lemah. Ify beranjak dari duduknya
dan tidur di atas ranjangnya, dengan posisi tengkurap dengan wajah yang
ditenggelamkan ke bantalnya yang empuk itu. Shilla mengambil nampan
tadi dan diletakkannya di atas meja samping ranjangnya. Shilla dan agni
kembali keluar dari kamar ify, mungkin ify masih buth waktu sendiri.
Mereka memutuskan untuk makan di bawah, lagian mbok jum udah masak, masa
mau nggak dimakan? Sayang dong,,,
***
Pagi hari pun tiba,
shilla dan agni masuk ke dalam kamar ify, mereka semalam tidur di kamar
tamu, karena enggan mengganggu ify yang memang butuh waktu untuk
menenangkan hatinya. Dilihanya ify terlelap dengan posisi tidur
menyamping. Shilla menepuk – nepuk pelan lengan ify. Baru saja menyentuh
permukaan kulit ify, shilla menjauhkan telapak tangannya. Panas. Badan
ify panas banget. Lalu shilla menyentuh dahi ify dengan punggung telapak
tangannya. Panas juga. Berarti ify demam. Agni menoleh ke arah meja
samping sanjang, makanan kemarin sore masih tersisa utuh, belum di
sentuh sedikitpun. Agni mendecak.
“ shill kemaren dia nggak makan
lagi “ kata agni pada shilla. Shilla sampai geleng – geleng heran.
Kasihan sekali ify. Shilla bias merasakan apa yang sekarang ify rasakan.
Bukan hanya sakit. Perih. Kecewa. Marah. Semua lebur jadi satu, sampai –
sampai rasa cinta yang mulai tumbuh di hatipun nggak terlihat (?).
melihat wajah ify yang kini terlelap, namun sedikit pucat, mereka tidak
berani untuk membangunkan ify. Biarlah ify istirahat untuh hari ini.
Sudah
pukul setengah 6, shilla dan agni bersiap – siap untuk sekolah, karena
hari ini ada 2 mapel yang harus ulangan. Terpaksa nanti ify ikut ulangan
susulan. Setelah semua sudah siap, shilla dan agni berangkat sekolah,
yang sebelumnya mereka berpamitan kepada mbok jum dan berpesan untuk
menjaga ify. Dengan senang hati mbok jum menjaga ify, toh sudah
kewajibannya sebagai pembantu di rumah ify, apa lagi mbok jum lah yang
selama ify menjada ify dari kecil, karena orang tua ify yang jarang
dirumah, jadilah mbok jum tau sifat – sifat ify.
sesampainya
di sekolah, shilla dan agni langsung pergi ke kelas mereka. Mengambil
buku dari dalam tasnya, dan menekuni buku tersebut. Yap. Mereka sesaat
lagi akan menghadapi ulangan sejarah di jam pertama dan kedua, dan
ulangan fisika di jam ketiga dan keempat. Beh,,,2 kali ulangan berturut –
turut. Sungguh menguras otak dan pikiran! Bel masukpun berbunyi, bu
dewi guru sejarah memasuki kelas dengan membawa plastic yang berisi poto
copyan soal yang digunakan untuk ulangan. Setelah melakukan salam
kepada guru, ketua kelas membagikan soal. Shilla langsung membaca soal
ketika lembaran soal tersebut di letakkan di mejanya, hal yang sama di
lakukan oleh agni. Belum apa – apa shilla sudah menggaruk – garuk
keningnya. Terdapat 20 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian.
Skip>>
Sepuluh
menit lagi ulangan selesai, shilla hanya kurang 2 soal di pilihan
ganda, shilla bingung, pilih jawaban yang a atau b< mungkin juga c,
atau malah d? haduh,,,sungguh pusing memikirkannya, dikarenakan jawaban –
jawaban tersebut hamper sama kata – katanya. Bagi beberapa siswa
lainnya, saat – saat seperti ini, adalah saat – saat pasrah, apalagi
bagi yang memang kurang pandai di mata pelajaran ini dan juga malas
menghafal. Mereka terpaksa menggunakan aji – aji pengawuran (?) atau
juga ngitung kancing baju (kebiasaan penulis, jgn ditiru y,,hehe).
Waktupun telah selesai, sang ketua kelas langsung berkeliling lagi dan
mengambil semua lembar jawaban siswa lalu menyerahkan kepada bu dewi.
“
terimakasih anak – anak, selamat pagi,,” kata bu dewi lalu melangkah
pergi meninggalkan kelas. Penderitaan belum selesai, belum juga pusing
karena berkutat dengan soal sejarah, kini mereka akan menghadapi soal
ulangan yang banyak rumus – rumusnya, apalagi kalau rumusnya itu rumit,
wah jangan di Tanya,,,bias aja tuh soal ada yang nggak di jawab, Cuma
ada nomer soal doang sangking nggak bisanya ngerjain tu soal.
***
Bel
istirahat baru saja berbunyi nyaring. Shilla dan agni langsung berlari
keluar kelas dan menuju kantin. Tempat dimana semua siswa membeli
makanan, dari makanan yang ringan misalnya snack, sampai makanan yang
berat misalnya bakso, tempat ngumpul – ngumpul bareng, dan bias juga
dijadikan menjadi tempat untuk bergosip ria. Shilla dan agni langsung
membeli makanan dan membawanya ke meja yang kosong. “ aahhh,,,gila gila
gila,,,stress gue ulangan berturut – turut,,,otak udah kering gara –
gara nginget kejadian di masa lalu alias sejarah, terus suruh ngitung –
ngitung pula,,,haduh bener – bener pusing nih pala gue,,,loe juga ag,
nggak mau nyontekin gue,,L “ kesal shilla pada agni.
“ yaelah
shill,,,loe tau sendiri kan, kalo tadi bu winda sama pak anton keliling
mulu, kayak gangsing yang gue sendiri aja sampe pusing litany. Mana bias
gue nyontekin elo,,” kata agni lalu menyeruput es jeruknya.
***
Ify
baru saja bangun dari tidurnya, rasa lemas langsung menyerbu sekujur
tubuhnya. Kepalanyapun sangat pusing. Disentuhnya keningnya, terasa
panas. Pasti kumat lagi deh kalau udah telat makan. Ya jelas aja, sejak
kemaren siang ify belum makan apa – apa. Jadilah sekarang ify nggak
punya tenaga sama sekali.
Why do you have to go and make things so complicated?
I see the way you're
Acting like you're somebody else gets me frustrated
Life's like this, you
And you fall and you crawl
And you break and you take
What you get and you turn it into
Honesty Promise me
I'm never gonna find you fake it
No, no, no...
terdengar
alunan lagu dari Avril Lavigne yang berjudul Complicated, pertanda
sebuah panggilan masuk ke ponsel ify. Dengan lemas, ify mengangkat
panggilan tersebut.
“ ada apa shill??,,,iya nggak papa kok,,,gue
lemes banget nih,,,iya – iya shill,,,gue tau, nanti gue juga makan
kok,,tenang aja,,,hehe “ kata ify yang diakhiri dengan tertawa ya
walaupun terdengar sangat dipaksakan sekali. “ oh iya shill,,,loe udah
ijinin gue kan?,,,oke, makasih ya,,,bye,,” kata ify lagi lalu hubungan
via terfonpun terputus.
CEKLEK,,,,suara pintu kamar ify yang
dibuka, membuat ify mengalihkan pandangannya ke pintu. Ternyata mbok jum
membawa semangkung bubur dan segelas susu untuk ify. “ di makan dulu
non,,,nanti sakitnya tambah parah loh,,,” kata mbok jum. Ify tersenyum
tipis. Mbok jum meletakkan bubur itu di hadapan ify, sedangkan segelas
susu tersebut di letakkan di meja samping ranjang.
“ ayo dong non
dimakan,,,mbok janji deh, kalo non ify sembuh, mbok mau masakin semua
makanan
kesukaan non ify,,” bujuk mbok jum agar ify mau makan barang
sedikit saja. Ify makan bubur dengan malasnya, nggak mungkin juga kalao
ia nggak makan, mbok jum udah susah payah bikini bubur ify.
***
Rio,
Alvin, dan cakka memasuki kantin, tentu saja membuat kaum hawa berhenti
sejenak dari aktifitas mereka hanya untuk melihat pujaan hatinya itu.
Mereka bertiga langsung menghampiri shilla dan agni yang sedang asik
makan.
“ hallo,,,,” sapa Alvin pada keduanya. Shilla dan agni
menoleh, Alvin, rio, dan cakka sudah duduk di hadapan mereka. Shilla dan
agni melengos saat melihat rio. Rio tak heran dengan sikap shilla dan
agni, ia tau pasti, shilla dan agni sudah mengetahui semuanya,
permasalahan antara dirinya dengan ify. Alvin dan cakka terlihat heran,
ada apakah antara rio, shilla, dan agni??
“ shill, ify kemana? Kok
nggak masuk? “ Tanya Alvin, biasanya kan kalau ada shilla dan agni,
pasti ify selalu ada. “ ify sakit kak “ jawab shilla singkat lalu
melanjutkan acara makannya yang tadi sempat tertunda.
“ sakit apa ag? “ kini giliran cakka yang bertanya.
“ sakit komplikasi,,,” jawab agni.
“ komplikasi? Maksudnya?? “ Tanya cakka bingung.
“
ya komplikasi,,,,” kata agni menggantung, ‘ komplikasi mag, sakit hati,
pusing, demam ‘ lanjut agni dalam hati, nggak mungkin dong kalo agni
ngomong terus terang. Rio yang sedari tadi diam, namun dalam pikirannya
penuh dengan kekhawatiran. Ify sakit? Pasti karena dirinya. Harus
bagaimana ini? Rio nggak mau ify terus marah terhadapnya. Shilla yang
terlihat sibuk makan, namun ternyata ia sesekali memerhatikan rio,
dilihat dari raut wajahnya, ia sangat menyesal. Ah biarlah, karena
riolah sahabatnya menjadi seperti ini, baru saja mengecap manisnya rasa
cinta, ia langsung menelan kepahitan yang menyakitkan.
“ shill besok jadi kan? “ Tanya Alvin pada shilla.
“ hah? Emang besok ngapain kak? “ Tanya shilla bingung.
“
loh? Kok loe lupa sih shill? Besok kan gue mau ngajak loe jalan,,,”
kata Alvin sedikit kecewa, karena shilla lupa akan janji mereka. Shilla
langsung menepuk keningnya. Ia lupa akan janji Alvin yang akan
mengajaknya pergi ke pantai. Karena memikirkan masalah ify, ia jadi
lupa.
“ oh iya,,,maaf kak, gue rada lupa, gara – gara masih mikirin ulangan tadi sih,,,hehe “ kata shilla sedikit berbohong.
“ emang loe tadi ulangan apa? “
“ ulangan fisika kak,,,gue kan nggak tertalu pinter di fisika,,”
“ wah,,,kalo loe mau, loe berguru aja sama gue,,,gue jago loh fisikanya,,,” bangga Alvin.
“ yang bener kak? Ok deh, nanti kalo ada waktu luang, gue belajar sama loe ya,,,”
“ sip lah,,,buat shilla apa sih yang nggak “ kata Alvin. Shilla tersenyum malu.
“ ecie,,,,makin cihui aja kalian berdua,,,” kata cakka meledek Alvin dan shilla.
“ apaan sih,,,” kata Alvin dan shilla bersamaan.
“ asek,,,,makin kompak juga nih kayaknya,,,hihihi “ kali ini giliran agni yang menggoda Alvin dan shilla.
Tiba
– tiba rio berdiri dari duduknya, dan langsung pergi meninggalkan
kantin. Cagni dan alshil Cuma bingung. Mau kemana rio? Pikir mereka.
***
Rio
berlari kearah parkiran motor, yang ingin ia lakukan adalah ingin pergi
secepatnya kerumah ify. Ingin melihat kondisi ify. Terpaksa rio harus
bolos beberapa jam pelajaran. Ia pacu motornya dengan kecepatan yang
lumayan tinggi, jalanan saat ini cukup ramai. Rio terjebak lampu merah,
saat lampu hijau baru saja menyala, segera rio mengegas motornya.
Sebentar lagi ia sampai di rumah ify. Dan sekarang, ia sudah berada
tepat di depan rumah ify. Keraguan mulai menyerang hatinya, antara masuk
atau enggak.
Ia tekatkan untuk masuk. Setelah memarkirkan
motornya di halaman rumah ify, rio segera memencet bel yang berada di
samping pintu masuk. Tak lama kemudian, seorang wanita paru baya
terlihat dari balik pintu itu. Ternyata mbok jum.
“ ada yang bias saya bantu? “ Tanya mbok jum.
“ ifynya ada mbok? Saya temannya ify “ jawab ify.
“ non ifynya ada, tapi lagi sakit, aden mau jenguk non ify ya? “ tany ambok jum lagi.
“ iya mbok,,,” jawab rio dengan senyuman manis tersungging di bibirnya.
“ mari silahkan masuk, aden langsung ke kamar non ify aja, maaf mbok nggak bias nemenin,,,” rio hanya mengangguk.
Lalu
ia naiki tangga satu persatu. Sampailah ia di depan kamar ify,
dibukanya pelan pintu kamar ify. Terlihat ify tengah berbaring
membelakanginya. Dengan hati yang lumayan deg degan, rio berjalan
mendekati ify. Tiba – tiba ify membalikan badannya, saat ini posisinya
terlentang, dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.
Rio
memerhatikan wajah ify, matanya sembab, mungkin semalaman ia menangis,
rasa sakit tiba – tiba saja menyergap hati rio. Wajah ify juga sedikit
pucat. Entah sadar atau tidak, rio mendekatkan punggung telapak
tangannya ke pipi ify, panas. Dengan telunjuknya, rio mengusap – usap
lembut pipi ify. Kulit ify begitu lembut, tidak ada sekitpun jerawat. ‘
cantik ‘ batin rio tersenyum. Sungguh teganya ia telah menorehkan luka
yang dalam bagi gadis sebaik dan secantik ify.
Mungkin sebagian
orang akan berpikir, rio adalah pria yang bodoh (sorry rise, just story )
! harusnya ia bersyukur karena dicintai oleh gadis seperti ify. Tapi
apa yang dilakukan oleh rio? Sungguh sulit di terima oleh nalar.
“
kak rio,,,” igau ify, mungkin ia terlalu lelap tidur, hingga ia tak
mengetahui bahwa rio berada di sampingnya yang tengah mengelus pipinya.
Rio terlonjak, ia takut kalau saja ify bangun, lalu mengusirnya keluar
dari kamarnya.
“ sakit kak,,,sakit,,,” igau ify lagi. Sebegitu
sakitnya kah sampai – sampai terbawa mimpi. Rasa bersalah semakin
menguap di dalam hati rio, ingin sekali ia dekap tubuh yang tengah
terbaring lemah ini dan mengucapkan beribu kata maaf untuk gadis ini
agar gadis ini mau memaafkannya. rio semakin terlonjak saat mata ify
yang terpejam mengeluarkan air mata. Segera ia hapus air mata yang
mengalir dari mata ify. Sungguh sakit melihat air mata gadis itu. Rio
mengecup lembut kening ify lalu berbalik. Berjalan keluar dari kamar ify
lalu menutup pintu kamar ify.
“ udah den? “ Tanya mbok jum saat melihat rio menuruni anak tangga.
“
udah mbok, saya pergi dulu ya mbok,,,” pamit rio. Mbok jum terlihat
heran saat melihat ekspresi wajah yang di tunjukan oleh rio.
-tbc-
Sabtu, 12 Oktober 2013
Preman Kepentok Cinta (part 12)
“ ayolah fy,,,maafin gue,,gue tadi tu Cuma bercanda lagi,,,nggak ada
niatan sedikitpun buat ngeledekin loe kok,,,please fy,,,maafin gue,,,”
pinta Alvin dengan nada semelas – melasnya.
“ kalo gue nggak mau maafin loe gimana? “ kata ify rada nyolot.
“ loe boleh minta apa aja deh,,,asalkan loe mau maafin gue,,,beneran deh, loe mau minta apa aja pasti gue kabulin “ kata Alvin. Senyuman licik terukir di bibir ify. Lalu ify menghadap kearah Alvin.
“ oke, gue bakalan maafin loe, loe harus kabulin 3 permintaan gue,,apa loe sanggup? “ Tanya ify. Alvin mengangguk mantap.
“ yang pertama, gue mau loe bayarin semua anak – anak yang ada di kantin ini,,,” kata ify licik. Alvin yang mendengarnya cengo. Buset,,,bisa bangkrut nih ngebayarin orang sekantin. Alvin mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin, melihat seberapa banyak orang yang sedang di kantin. Ya Tuhan,,,banyak juga ternyata,,, Alvin menelan ludah kepahitannya karena akan bangkrut. Tapi apa boleh buat, kepalang janji sih,,,
“ iya deh,,,gue bayarin,,,” kata Alvin lemas. Ify tersenyum senang, lalu ia berdiri dan berteriak.
“ woy temen – temen,,,hari ini kalian dapat traktiran dari kak Alvin,,,jadi, kalau mau pesen, pesen aja, udah ada yang ngebayarin,,,pesen banyak juga nggak pa-pa,,,” seru ify. Tak lama setelah ify memberikan sebuah pengumuman kecil, terdengar sorakan dari seisi kantin. Mereka senanglah,,,karena tidak usah kawatir akan mengurangnya uang jajan mereka karena mereka akan di traktir oleh Alvin.
Ify kembali duduk. “ sini kak, aku mau makan sendiri aja,,” kata ify lalu menggeser mangkuk bakso yang tadi di hadapan rio, kini berada di depannya. Rio yang sudah bersiap mau makan mie ayam yang di belinya tadi, kaget ketika mendapati semangkuk mie ayamnya telah raib dari hadapannya.
“ loh?? Mie ayam gue mana nih,,,? “ Tanya rio bingung. Lalu ia menoleh kearah cakka yang duduk di depannya yang ternyata tengah asik menyantap mie ayam haril curiannya. Cakka yang ketahuan basah Cuma bisa nyengir,,
“ hehehe,,,maaf yo, habis loe nggak makan – makan juga sih, ya dari pada mien anti ngembang (itu loh, kalo mie kelamaan, kn jadi ngmbang n g enak di makan), nanti kan jadi nggak enak yo,,ya udah deh gue makan aja,,,hehe “ kata cakka. Rio hanya mendengus sebal.
“ fy,,kamu gentian nyuapin aku donk,,,mie ayam aku di makan sama cakka,,” pinta rio pada ify. Ify rada kaget juga pas denger rio ngomong gitu, namun ia langsung sadar, lalu menyuapkan sesendok bakso ke mulut rio (masyaAllah,,pas nulis ini, bnr2 ngebayangin rify bnrn kyak gt,,u,u). rio tersenyum lalu memakan bakso yang di suapkan oleh ify untuknya. ‘ maafin gue fy,,’ batin rio sedih.
“ cie cie cie,,,ciut ciut,,,jangan pacaran di depan kita – kita dong,,,bikin envy aja loe pada,,” seru Alvin, shilla, cakka, dan agni. Ify hanya menunduk malu dan rio menggaruk – garuk tengkuknya yang sama sekali nggak gatal, hanya untuk menutupi kesaltingannya. “ jyahhh,,,,salting mereka,,hahahaha “ tawa keempatnya, dan semakin malulah si ify dan si rio.
“ eh awas loe ya kak Alvin,,,berani ngeledekin gue lagi, beneran deh, nggak bakal gue maafin,,,” kata ify. Alvin langsung kicep.
“ ah ify mah ngancemnya gitu,,,nggak asik banget sih,,,iya deh,,,gue diem,,,” kata Alvin sambil manyun. “ bwahahahahaha,,,,” tawa semuanya, kecuali Alvin. Di situ Alvin makin malu. Agni dan shilla pergi memesan makanan.
“ kak Alvin mau nitip makanan g? mau pesen apa? “ tanya shilla.
“ gue soto sama air putih aja shill,,” jawab Alvin.
“ weh,,,tumben loe vin pesen kayak gitu,,,biasanya kan loe bakso sm jus,,,” tanggap cakka.
“ maunya gitu odong,,,loe nggak mikir, gue bayarin ni orang sekantin itu udah mahal,,,masa gue mau nambahin lagi,,,mau loe, dompet gue sekarat gitu?? “ kata Alvin sewot.
“ hahaha,,,santai bro,,,bokap loe kaya ini,,,tinggal minta kan beres,,,” kata cakka.
“ beres pala lo peyang? Loe tau sendiri kan, kalo bokap gue itu peritungan banget soal uang?? “ kata Alvin.
Dan saat istirahat ini, di isi dengan canda dan tawa, tapi tidak bagi Alvin, karena uang yang bersarang (?) di dompetnya kini ludes sudah,,,u,u
Skiipp>>>
Saatnya pulang pun telah tiba, sudah 1 jam yang lalu bel pulang berbunyi nyaring ke penjuru sekolahan. Ify yang tadi sedang mengikuti belajar kelompok dengan shilla di perpus, kini tengah sibuk mencari keberadaan rio. Shilla sendiri sudah pulang karena ia sudah dijemput oleh supirnya.
“ wah hebat loe bro,,,” terdengar seruan seseorang entah siapa, yang mungkin berasal dari taman belakang. “ mungkin di sana ada kak rio,,,” gumam ify, lalu mengikuti sumber suara.
“ yah nggak heran juga sih,,,seorang Mario bias naklukin hati semua cewek,,,kalo Cuma si ify sih kecil,,,” terdengar lagi suara orang. Ify spontan berhenti melangkah, merapatkan tubuhnya di dinding dan menguping pembicaraan tersebut. Ify penasaran karena mereka membawa – bawa namanya.
“ nih bro,,,kita – kita kan udah janji, kalo loe udah berhasil ngedeketin si ify, loe kita kasih motor sport terbaru, itung – itung bisa nambahin koleksi motor loe,,,” kata seorang pemuda sambil menyerahkan sebuah kunci motor kepada rio.
JEDERRR,,,,,,
Bagaikan tersambar petir di siang bolong, dan bagaikan ribuan pedang menghujam jantung ify, rasanya sesak yang teramat sangat! Ify mencoba mencerna setiap makna dari perkataan pemuda tadi. Jadi selama ini? Kebaikan rio itu ada maksudnya? Hanya karena sebuah motor sport terbaru??!!! Oh God! Tega sekali rio ini, tak berfikirkan efek dari perbuatannya kali ini? Ify terisak, ia menutup mulutnya agar isakannya tak terdengar oleh siapa pun. Namun dugaannya salah! Rio mengetahui keberadaannya. Kini pemuda hitam manis itu berada di hadapannya dengan wajah yang tegang. Mungkin masih nggak nyangka, kalau bakalan kepergok sama target utama –ify-.
“ fy aku,,,” kata rio yang langsung dipotong oleh ify.
“ apa? Jadi selama ini kak rio baik sama gue Cuma karena taruhan yang nggak mutu sama sekali ini? Cih,,,pemikiran gue yang ngira sebenernya loe itu cowok yang baik itu salah! SALAH BESAR!! Emang bener ya, loe itu adalah Mario yang urakan, suka cari masalah, suka ngelanggar peraturan, dan apalah yang di omongin sama semua orang!! Sekali preman, tetep aja preman!! Sumpah ya! Gue tu nggak pernah ngebayangin bakalan punya kisah yang kaya gini. Dan makasih karena elo udang ngasih luka ini kak!! Permisi! “ cerca ify penuh emosi kepada rio. Menumpahkan segala perasaannya yang tersakiti yang telah rio tancapkan di hatinya(?). wajah rio semakin tegang dan merasa bersalah kepada ify. Terbukti saat ini dia nggak pakai aku – kamu lagi, tetapi gue- loe.
“ ify please dengerin gue dulu,,,gue bias jelasin ini semua,,” kata rio memohon.
“ nggak! Gue nggak butuh penjelasan dari loe! Lagu yang tadi gue nyanyiin emang bener adanya, gue nggak pernah bisa sentuh hati kakak,,,,” kata ify sedih. Lalu ify berlari meninggalkan rio sendiri, teman- teman rio yang mengetahui keberadaan ify, langsung kabur begitu aja. Kini tinggallah rio. Yang menyesali perbuatannya. Kemudian ia segera berlari dan berusaha mengejar ify.
***
Dengan langkah yang cepat alias berlari, dengan air mata yang membasahi wajahnya yang mulus itu. Ia berlari keluar gerbang sekolah, berlari dan terus berlari. Merasa lelah, kemudian ia bersandar di balik pohon. Melihat ke samping, dari jauh terlihat mobil yang ia kenal tengah melaju kencang, kemudian ia berjongkok, untung saja di bawah pohon besar itu ditumbuhi pohon pohon yang lumayan tinggi, cukuplah kalau hanya untuk menutupi badan saat berjongkok. Yap. Dia adalah ify. Ia nggak mau kalau rio menemuinya, ia masih shock dengan semuanya. Baru tadi pagi rio bersikap manis yang nggak pernah ify bayangkan, yang membuat hati ify semakin berbunga, yang membuat ify semakin merasa jatuh cinta padanya, tapi sore ini? Ia mendapati sebuah kenyataan pahit yang nggak pernah ify harapkan sebelumnya. Tangis ify semakin pecah saat mobil rio telah berlalu melewati pohon yang menjadi tempat persembunyiannya.
Ify belum enggan meninggalkan tempat itu, kebetulan di depannya terbuat taman kecil namun cukup rindang dan teduh karena pohon – pohon yang ditanam di taman tersebut. Ify memutuskan duduk di salah satu bangku yang terdapat di taman tersebut. Ia mengeluarkan ponsel dari saku kemejanya dan menekan beberapa tombol di ponselnya yang bermodel (?) touch screen.
“ hallo shill,,,gue nggak papa shill,,,iya, sekarang loe kesini aja,,,ajak agni sekalian juga nggak pa-pa,,,iya,,,” ia menyudahi percakapan singkat via telepon itu. Kembali ia termenung dengan tatapan kosong ke depan. Ify nggak lagi menangis seperti tadi, mencoba mengatur nafasnya agar menjadi tenang.
Sekitar 30 menit kemudian, terdengar langkah yang terburu – buru. Shilla dan agni langsung menghampiri ify dan duduk di samping ify. Shilla dan agni kawatir dan sangat penasaran apa yang sebenarnya terjadi kepada ify.
“ fy loe kenapa,,,loe cerita sama kita apa yang terjadi sama elo,,” kata shilla perhatian. Ify tidak langsung bercerita, melainkan terdiam sejenak, entah mengapa aliran bening itu kini mengalir lagi dari pelupuk matanya.
“ gu,,gue,,cum Cuma buat barang taruhan doang,,,”kata ify sesenggukan.
“ barang taruhan siapa fy? “ Tanya agni.
“ kak rio,,,” jawab ify lirih, nyaris bercampur dengan angin yang berhembus, namun agni dan shilla cukup jelas mendengar nama tersebut.
“ APA?????!!!!! “ kaget shilla dan agni.
“ kenapa bisa fy? “ Tanya shilla
“ dia jadiin gue barang taruhan Cuma buat motor sport keluaran terbaru,,,gue nggak nyangka dia setega itu sama gue,,,” ify lalu mendengus dan tersenyum getir,,” nggak salah juga sih,,,dia kan emang preman, yang tega sama siapa pun, termasuk gue,,,”
Shilla dan agni begitu sulit percaya dengan apa yang dikatakan oleh ify, namun ify sendiri mendengarnya langsung, jadi ify nggak mungkin berbohong.
-tbc-
“ kalo gue nggak mau maafin loe gimana? “ kata ify rada nyolot.
“ loe boleh minta apa aja deh,,,asalkan loe mau maafin gue,,,beneran deh, loe mau minta apa aja pasti gue kabulin “ kata Alvin. Senyuman licik terukir di bibir ify. Lalu ify menghadap kearah Alvin.
“ oke, gue bakalan maafin loe, loe harus kabulin 3 permintaan gue,,apa loe sanggup? “ Tanya ify. Alvin mengangguk mantap.
“ yang pertama, gue mau loe bayarin semua anak – anak yang ada di kantin ini,,,” kata ify licik. Alvin yang mendengarnya cengo. Buset,,,bisa bangkrut nih ngebayarin orang sekantin. Alvin mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin, melihat seberapa banyak orang yang sedang di kantin. Ya Tuhan,,,banyak juga ternyata,,, Alvin menelan ludah kepahitannya karena akan bangkrut. Tapi apa boleh buat, kepalang janji sih,,,
“ iya deh,,,gue bayarin,,,” kata Alvin lemas. Ify tersenyum senang, lalu ia berdiri dan berteriak.
“ woy temen – temen,,,hari ini kalian dapat traktiran dari kak Alvin,,,jadi, kalau mau pesen, pesen aja, udah ada yang ngebayarin,,,pesen banyak juga nggak pa-pa,,,” seru ify. Tak lama setelah ify memberikan sebuah pengumuman kecil, terdengar sorakan dari seisi kantin. Mereka senanglah,,,karena tidak usah kawatir akan mengurangnya uang jajan mereka karena mereka akan di traktir oleh Alvin.
Ify kembali duduk. “ sini kak, aku mau makan sendiri aja,,” kata ify lalu menggeser mangkuk bakso yang tadi di hadapan rio, kini berada di depannya. Rio yang sudah bersiap mau makan mie ayam yang di belinya tadi, kaget ketika mendapati semangkuk mie ayamnya telah raib dari hadapannya.
“ loh?? Mie ayam gue mana nih,,,? “ Tanya rio bingung. Lalu ia menoleh kearah cakka yang duduk di depannya yang ternyata tengah asik menyantap mie ayam haril curiannya. Cakka yang ketahuan basah Cuma bisa nyengir,,
“ hehehe,,,maaf yo, habis loe nggak makan – makan juga sih, ya dari pada mien anti ngembang (itu loh, kalo mie kelamaan, kn jadi ngmbang n g enak di makan), nanti kan jadi nggak enak yo,,ya udah deh gue makan aja,,,hehe “ kata cakka. Rio hanya mendengus sebal.
“ fy,,kamu gentian nyuapin aku donk,,,mie ayam aku di makan sama cakka,,” pinta rio pada ify. Ify rada kaget juga pas denger rio ngomong gitu, namun ia langsung sadar, lalu menyuapkan sesendok bakso ke mulut rio (masyaAllah,,pas nulis ini, bnr2 ngebayangin rify bnrn kyak gt,,u,u). rio tersenyum lalu memakan bakso yang di suapkan oleh ify untuknya. ‘ maafin gue fy,,’ batin rio sedih.
“ cie cie cie,,,ciut ciut,,,jangan pacaran di depan kita – kita dong,,,bikin envy aja loe pada,,” seru Alvin, shilla, cakka, dan agni. Ify hanya menunduk malu dan rio menggaruk – garuk tengkuknya yang sama sekali nggak gatal, hanya untuk menutupi kesaltingannya. “ jyahhh,,,,salting mereka,,hahahaha “ tawa keempatnya, dan semakin malulah si ify dan si rio.
“ eh awas loe ya kak Alvin,,,berani ngeledekin gue lagi, beneran deh, nggak bakal gue maafin,,,” kata ify. Alvin langsung kicep.
“ ah ify mah ngancemnya gitu,,,nggak asik banget sih,,,iya deh,,,gue diem,,,” kata Alvin sambil manyun. “ bwahahahahaha,,,,” tawa semuanya, kecuali Alvin. Di situ Alvin makin malu. Agni dan shilla pergi memesan makanan.
“ kak Alvin mau nitip makanan g? mau pesen apa? “ tanya shilla.
“ gue soto sama air putih aja shill,,” jawab Alvin.
“ weh,,,tumben loe vin pesen kayak gitu,,,biasanya kan loe bakso sm jus,,,” tanggap cakka.
“ maunya gitu odong,,,loe nggak mikir, gue bayarin ni orang sekantin itu udah mahal,,,masa gue mau nambahin lagi,,,mau loe, dompet gue sekarat gitu?? “ kata Alvin sewot.
“ hahaha,,,santai bro,,,bokap loe kaya ini,,,tinggal minta kan beres,,,” kata cakka.
“ beres pala lo peyang? Loe tau sendiri kan, kalo bokap gue itu peritungan banget soal uang?? “ kata Alvin.
Dan saat istirahat ini, di isi dengan canda dan tawa, tapi tidak bagi Alvin, karena uang yang bersarang (?) di dompetnya kini ludes sudah,,,u,u
Skiipp>>>
Saatnya pulang pun telah tiba, sudah 1 jam yang lalu bel pulang berbunyi nyaring ke penjuru sekolahan. Ify yang tadi sedang mengikuti belajar kelompok dengan shilla di perpus, kini tengah sibuk mencari keberadaan rio. Shilla sendiri sudah pulang karena ia sudah dijemput oleh supirnya.
“ wah hebat loe bro,,,” terdengar seruan seseorang entah siapa, yang mungkin berasal dari taman belakang. “ mungkin di sana ada kak rio,,,” gumam ify, lalu mengikuti sumber suara.
“ yah nggak heran juga sih,,,seorang Mario bias naklukin hati semua cewek,,,kalo Cuma si ify sih kecil,,,” terdengar lagi suara orang. Ify spontan berhenti melangkah, merapatkan tubuhnya di dinding dan menguping pembicaraan tersebut. Ify penasaran karena mereka membawa – bawa namanya.
“ nih bro,,,kita – kita kan udah janji, kalo loe udah berhasil ngedeketin si ify, loe kita kasih motor sport terbaru, itung – itung bisa nambahin koleksi motor loe,,,” kata seorang pemuda sambil menyerahkan sebuah kunci motor kepada rio.
JEDERRR,,,,,,
Bagaikan tersambar petir di siang bolong, dan bagaikan ribuan pedang menghujam jantung ify, rasanya sesak yang teramat sangat! Ify mencoba mencerna setiap makna dari perkataan pemuda tadi. Jadi selama ini? Kebaikan rio itu ada maksudnya? Hanya karena sebuah motor sport terbaru??!!! Oh God! Tega sekali rio ini, tak berfikirkan efek dari perbuatannya kali ini? Ify terisak, ia menutup mulutnya agar isakannya tak terdengar oleh siapa pun. Namun dugaannya salah! Rio mengetahui keberadaannya. Kini pemuda hitam manis itu berada di hadapannya dengan wajah yang tegang. Mungkin masih nggak nyangka, kalau bakalan kepergok sama target utama –ify-.
“ fy aku,,,” kata rio yang langsung dipotong oleh ify.
“ apa? Jadi selama ini kak rio baik sama gue Cuma karena taruhan yang nggak mutu sama sekali ini? Cih,,,pemikiran gue yang ngira sebenernya loe itu cowok yang baik itu salah! SALAH BESAR!! Emang bener ya, loe itu adalah Mario yang urakan, suka cari masalah, suka ngelanggar peraturan, dan apalah yang di omongin sama semua orang!! Sekali preman, tetep aja preman!! Sumpah ya! Gue tu nggak pernah ngebayangin bakalan punya kisah yang kaya gini. Dan makasih karena elo udang ngasih luka ini kak!! Permisi! “ cerca ify penuh emosi kepada rio. Menumpahkan segala perasaannya yang tersakiti yang telah rio tancapkan di hatinya(?). wajah rio semakin tegang dan merasa bersalah kepada ify. Terbukti saat ini dia nggak pakai aku – kamu lagi, tetapi gue- loe.
“ ify please dengerin gue dulu,,,gue bias jelasin ini semua,,” kata rio memohon.
“ nggak! Gue nggak butuh penjelasan dari loe! Lagu yang tadi gue nyanyiin emang bener adanya, gue nggak pernah bisa sentuh hati kakak,,,,” kata ify sedih. Lalu ify berlari meninggalkan rio sendiri, teman- teman rio yang mengetahui keberadaan ify, langsung kabur begitu aja. Kini tinggallah rio. Yang menyesali perbuatannya. Kemudian ia segera berlari dan berusaha mengejar ify.
***
Dengan langkah yang cepat alias berlari, dengan air mata yang membasahi wajahnya yang mulus itu. Ia berlari keluar gerbang sekolah, berlari dan terus berlari. Merasa lelah, kemudian ia bersandar di balik pohon. Melihat ke samping, dari jauh terlihat mobil yang ia kenal tengah melaju kencang, kemudian ia berjongkok, untung saja di bawah pohon besar itu ditumbuhi pohon pohon yang lumayan tinggi, cukuplah kalau hanya untuk menutupi badan saat berjongkok. Yap. Dia adalah ify. Ia nggak mau kalau rio menemuinya, ia masih shock dengan semuanya. Baru tadi pagi rio bersikap manis yang nggak pernah ify bayangkan, yang membuat hati ify semakin berbunga, yang membuat ify semakin merasa jatuh cinta padanya, tapi sore ini? Ia mendapati sebuah kenyataan pahit yang nggak pernah ify harapkan sebelumnya. Tangis ify semakin pecah saat mobil rio telah berlalu melewati pohon yang menjadi tempat persembunyiannya.
Ify belum enggan meninggalkan tempat itu, kebetulan di depannya terbuat taman kecil namun cukup rindang dan teduh karena pohon – pohon yang ditanam di taman tersebut. Ify memutuskan duduk di salah satu bangku yang terdapat di taman tersebut. Ia mengeluarkan ponsel dari saku kemejanya dan menekan beberapa tombol di ponselnya yang bermodel (?) touch screen.
“ hallo shill,,,gue nggak papa shill,,,iya, sekarang loe kesini aja,,,ajak agni sekalian juga nggak pa-pa,,,iya,,,” ia menyudahi percakapan singkat via telepon itu. Kembali ia termenung dengan tatapan kosong ke depan. Ify nggak lagi menangis seperti tadi, mencoba mengatur nafasnya agar menjadi tenang.
Sekitar 30 menit kemudian, terdengar langkah yang terburu – buru. Shilla dan agni langsung menghampiri ify dan duduk di samping ify. Shilla dan agni kawatir dan sangat penasaran apa yang sebenarnya terjadi kepada ify.
“ fy loe kenapa,,,loe cerita sama kita apa yang terjadi sama elo,,” kata shilla perhatian. Ify tidak langsung bercerita, melainkan terdiam sejenak, entah mengapa aliran bening itu kini mengalir lagi dari pelupuk matanya.
“ gu,,gue,,cum Cuma buat barang taruhan doang,,,”kata ify sesenggukan.
“ barang taruhan siapa fy? “ Tanya agni.
“ kak rio,,,” jawab ify lirih, nyaris bercampur dengan angin yang berhembus, namun agni dan shilla cukup jelas mendengar nama tersebut.
“ APA?????!!!!! “ kaget shilla dan agni.
“ kenapa bisa fy? “ Tanya shilla
“ dia jadiin gue barang taruhan Cuma buat motor sport keluaran terbaru,,,gue nggak nyangka dia setega itu sama gue,,,” ify lalu mendengus dan tersenyum getir,,” nggak salah juga sih,,,dia kan emang preman, yang tega sama siapa pun, termasuk gue,,,”
Shilla dan agni begitu sulit percaya dengan apa yang dikatakan oleh ify, namun ify sendiri mendengarnya langsung, jadi ify nggak mungkin berbohong.
-tbc-
Langganan:
Postingan (Atom)