Kamis, 23 Mei 2013

Preman Kepentok Cinta (part4)


ni dia cuplikan part sebelumnya,,,,

*****
“ gimana? Motornya udah di cek kan? “ tanya rio pada seseorang yang bekerja di sebuah bengkel ternama yang sudah menjadi langganannya. Mungkin rio bisa juga di sebut pemilik bengkel tersebut, karena papa rio memiliki lebih dari 50% saham di bengkel tersebut. Tempat itu BBB alias Bukan Bengkel Biasa, karena yang di perbaiki di sini adalah jenis kendaraan yang memiliki harga yang tinggi alias mahal tentunya.
“ udah mas rio, pokoknya mantep deh,,,” kata montir itu. Rio hanya tersenyum miring.


PKC part 4,,,,

CEKIDOT.......


Drrt,, drrtt,,,
BB torch rio berbunyi.
From: dayat
Bsk loe jd g yo?
Sebuah sms dari dayat singgah di BB rio (?). rio segera menbalas sms dari dayat.
To:dayat
Y jd lah day
From: dayat
Ok sip,,,
Rio tak membalas sms dari dayat. Ia memasukan bbnya di kantong celana jeans nya. Setelah urusannya selesai, rio segera keluar dari bengkel itu dan masuk ke dalam sebuah mobil sport berwarna merah silver yang merupakan keluaran terbaru itu. Rio melajukan mobilnya ke sebuah mall besar. Setelah memarkirkan mobilnya, rio masuk ke dalam mall tersebut dan langsung menuju ke sebuah restoran. Di lihatnya Alvin dan cakka tengah asik memakan ice krim yang mereka pesan terlebih dahulu.
“ sorry gue telat” kata rio sambil duduk di kursi sebelah Alvin.
“ loe kemana aja sih yo? “ Tanya cakka
“ ya ada lah urusan,,oh iya, ada apa loe berdua nyuruh gue dating kesini? “ jawab dan Tanya rio.
“ ya nggak papa,,pengen aja gitu kita ngumpul bertiga lagi,,,loe sih,,,sibuk mulu,,,” jawab Alvin.
“ya sorry deh,,,” kata rio.

***

“ fy kita ke took accessories dulu yuk,,gue mau beli kalung sama gelang” ajak shilla
“ haduh shill,,,udah berapa banyak kalung ama gelang yang loe punya?? Dan itu masih kurang??/ ckckck” decak ify. Ya. Shilla memang suka mengoleksi kalung dan gelang,,, di kamarnya sudah terdapat sebuah lemari yang berukuran sedang yang isinya adalah semua accessories milik shilla. Tapi yang paling mendominasi adalah kalung dan gelang.
“ hehe,,ah udah lah ayok,,,” shilla menarik tanyan ify menuju ke sebuah took accessories yang cukup besar. Setelah di dalam, shilla langsung pergi gitu aja, asik sendiri. Sedangkan ify ditinggal sendiri. Ify mendengus sebal ‘kok gue ditinggal sih?’ umpat ify. Dari pada berdiri di sini kayak patung selamat dating, ify memilih bekeliling mengitari took itu. Banyak sekali yang dijual, ada kalung, cincin,gelang, bros, ada juga boneka. Pokoknya komplit banget deh. Mata ify tertarik pada sebuah stand yang menggantung berbagai macan gantungan hp, mulai dari gantungan yang berbandul huruf, ada yang pakai bulu, macem – macem deh.
 mata ify terpaut pada sebuah gabtungan kunci berbandul huruf RI.
“RI? Bagus juga, bias di artikan Rio-Ify,,hehehe”gumam ify. Tak butuh waktu yang lama, ify segera mengambil benda itu dan membawanya ke kasir. Setelah membayar, ify mencari shilla yang dilihatnya lagi asik milih – milih kalung dan gelang. ‘ dasar shilling maniac accessories ‘batin ify. Ify menghampiri shilla. Ify menepuk pundak shilla. Belum sempat ify ngomong, si shilla udah nyerocos aja.
“ fy menurut loe, ini bagus g? kalo yang ini gimana? Yang ini? Aduh yang ini lucu banget, terus yang ini bagus banget,,,ah gue bingung mau pilih yang mana,,,,” cerocos shilla yang lumayan keras. Ditatapnya ify yang sekarang cengo liatin shilla. Shilla menjentikan ibu jari dan jari tengahnya (itu loh yg bias menghasilkan bunyi ‘tuk’ ).
“ eh,,eh,,ada apa shill? “ Tanya ify yang kelihatan seperti orang linglung #sorryify#
“ ih ify mah gitu,,,,gue tu mau minta pendapat elo, gue harus beli yang mana ya?? Soalnya gue suka semuanya fy,,,” jelas shilla. Ify memutar bola matanya, kenapa pikiran sahabatnya yang satu ini cetek sekali sih??
“ kalo loe suka semuanya, kenapa loe ngak beli aja semuanya shilla??? “ kata ify gemes. Sebuah senyuman mengembang di bibir shiila.
“ ahay,,,ide loe bagus juga,,,kenapa gue nggak mikir sampe situ ya?? Ckckck shilla,,shilla,,memory loe harusnya memang perlu di asah lagi,,,” kata shilla yang kesannya menjelekkan dirinya sendiri. Aduh,,,shilla,,shilla,,,ckckck #penulisgeleng2*plakk#
‘ kok gue bias – bisanya punya sahabat yang kelewat lola gini ya? ‘ piker ify saat melihat shilla yang tengah senyum – senyum sendiri sambil memandang berbagai kalung dan gelang yang berada di tangannya. Nggak sabar pengen memadukan dengan pakaian – pakaiannya. Pasti ia terlihat lebih cantik J.
“ hoy!! Gila y aloe,,senyum – sendiri, “ kata ify yang berhasil mengagetkan shilla.
“ hehehe,,,lupa fy,,ya udah yuk ke kasir aja,,,” ajak shilla. Setelah itu, mereka memutuskan untuk makan di sbuah restoran. Ify dan shilla memilih tempat duduk yang berada di dekat jendela. Ify mengangkat tangannya. Bermaksud untuk memanggil waiters. Datanglah seorang gadis yang tampaknya masih seumuran dengan ify dan shilla. Ia memakai baju pelayan.
“ ya mbak? Mau pesan apa? “ Tanya waiters itu sambil meletakkan buku yang berisi semua menu yang disediakan oleh restoran ini. Ify membolak balik buku menu itu.
“ saya mau nasi goring nanas sama jus mangga ya “ kata ify
“ kalau saya mau spaghetti seafood sama jus strawberry aja “ kata shilla. Si waiters segera mencatatnya dan membacakan ulang pesanan yang di pesan oleh ify dan shilla.
“ baik ditunggu sebentar lagi ya,,,”kata waiters itu dan segera meninggalkan meja fyshil menuju dapur restaurant. Sepeninggalnya si waiters, ify dan shilla asik ngobrol ngalor ngidul etan kulon #loh??#. mata shilla menerang ke seluruh penjuru restoran. Dan matanya berhenti pada satu titik.
“ cowok itu,,,uwah,, g pake seragam jadi tambah cakep aja,,” piker shilla yang masih menatap cowok itu.

***

Di meja rio dkk juga sedang berngobrol ria. Entahlah,,mereka ngobrol apa,,penulispun nggak tau,,#plakk. Hingga saat tatapan Alvin jatuh pada sesosok hantu,,,eh salah maksudnya sesosok gadis cantik berambut panjang.
“ cewek itu,,,cantik,,” batin Alvin.

***

Pesana ify dan shilla sudah tersedia di hadapan mereka. Namun tampaknya shilla tak menyadarinya. Dirinya masih asik melamun memerhatikan pangeran yang akhir – akhir ini menghantui pikirannya. Ify yang mulai sadar akan keanehan shilla. Wah kalau kelakuan shilla sudah kayak gini, berarti dia sedang memikirkan cowok. tiba – tiba sebuah ide jail muncul di dalam otaknya.
“ SHILLA,,,,ADA COWOK CAKEP TU,,,” seru ify tepat di telinga shilla.
“ AH…MANA MANA FY COWOKNYA??? PANGERAN GUE,,,” histeris shilla sambil beranjak dari duduknya dengan kasar, tak lupa ia celingak – celinguk.
Mendengar kegaduhan di salah satu meja, tepatnya mejanya ify dan shilla, tak ayal semua pengunjung yang berada di restoran tersebut memandang kea rah ify dan shilla. Dengan pandangan – udah-gila-kali-tu-orang-. Ify dan shilla menengok kea rah pengujung lain, dengan cengiran yang khas seperti anak kecil tentunya.
“ he he he,,maaf,, ada kesalahan teknis, silahkan di lanjutkan kembali,,,” kata ify dan shilla dengan muka yang sumpah udah MALU abis!!

***

Rio Alvin cakka yang mendengar keributan tadi langsung menoleh kea rah sumber suara (?).
“ dia,,,lucu” piker rio. Sebuah senyuman yang angat tipis terukir di bibirnya.

Skip>>>>

Mentari pagi sinari hari yang cerah ini. Membawa hawa sejuk di sekitarnya.
Yang biasanya membawa hawa enggan untuk beranjak dari tempat tidur. Seperti pagi ini, seorang cowok tampan, berkulit sawo matang, masih asik berkutat dengan bantal dan guling di ranjangnya.

Hello, hello, nareum daero yongil naesseoyo
Hello, hello, jamshi yaegi hallaeyo
Hello, hello, naega jom seotuljin mollado

Dering BB rio yang nyaring membuat sang empunya terbangun dari tidur nyenyaknya. Dengan derakan lambat, rio meraba – raba bagian atas meja kecil yang berada di samping ranjangnya. Dengan mata yang masih agak menutup, rio melihat nama yang tertera di layar BB nya.
Alvin calling,,,
Rio menaikian sebelah alisnya.
“ hallo,,,” jawab rio dengan suara parau, khas orang yang baru saja bangun tidur (emang).
“ loe nggak masuk bro? “Tanya Alvin di sebrang sana.
“ oh, gue capek vin, mau istirahat aja,,pamitin gue ya,,”kata rio.
“ehm,,ok kalo gitu, sorry ya yo kalo ganggu tidur loe “kata Alvin
“ it’s ok,,”
Rio mematikan sambungannya ke Alvin. Ia melirik jam weker di sampingnya. Pukul 07.00. pantesan Alvin meneleponnya, basanya jam segini rio sudah berada di sekolah. Tapi hari ini rasanya rio ingin di rumah saja. Mempersiapkan diri untuk aksinya nanti malam. Rio meranjak dari ranjangnya dan berjalan kea rah kamar mandi yang berada satu ruangan dengan kamarnya. Nggak butuh lama rio di kamar mandi, rio sudah keluar. Maklum, cowok ngapain lama – lama di dalam kamar mandi. Kalo lama, pasti itu cewek. Rio membuka lemari pakaiannya, memiih baju yang ia akan pakai. Kalo hanya di rumah mah yang biasa aja, nggak usah terlalu berlebihan. Rio hanya memakai celana jeans selutut dan sebuah kaos Cressida warna biru laut. Perlahan rio memegang perutnya, merasa lapar sekali.
“laper gue “ gumam rio. Kemudian rio keluar dari kamarnya menuju meja makan. Hidangan pagi sudah tertata rapi di atas meja makan. Rio duduk di salah satu kursi yang tersedia. Sepi. Sendiri. Kesepian. Ini lah yang selalu di rasakan rio setiap hari. Semenjak kejadian itu, hidupnya berubah menjadi 180 derajat. Kini hidup rio dipenuhi dengan warna kelabu. Tak ada sedikitpun warna cerah yang menghiasi hari – harinya. Rio menatap barisan kursi yang berjejer di hadapannya. Ada 5 kursi yang kosong. Dengan tatapan yang sulit di artikan pula. Huft,,, sebegitu sepikah hidup rio? Nggak!! Masih ada sahabat – sahabat yang selalu ada di sampinyanya. Tapi itu rasanya amat sangat kurang,,,.  ‘Tuhan, kapan semua ini berakhir??’ batin rio miris. Kini hanya senyuman miris yang rio perlihatkan. Mungkin Tuhan punya suatu rencana indah untuk rio. Suatu saat nanti pasti akan tibba waktunya. Tapi kapan?? Penulis juga nggak tau #plaakk. Rio sarapan dengan nafsu makan yang sangat memprihatinkan (?). gerakan memasukan sendok yang berisi nasi ke mulutnya sangat lambat. Rio juga mengunyah dengan gerakan yang lambat pula. Tatapannya lurus ke depan.

Ia melihat seorang anak kecil yang tampan, imut dan manis tengah berlari – larian bersama sang ibu. Sebuah senyum merakah tak pernah hilang dari bibir si anak kecil itu. Sang ibu mencoba mengejar si anak, kalau di nalar, bias saja si ibu dengan mudah menangkap si anak itu, tapi ya,,namanya juga sedang bermain.
“ rio,,jangan cepat – cepat larinya,, mama capek saying,, “ kata sang ibu sambil terduduk di lantai. Si anak yang tengah berlari yang bermaksut untuk menghindari kejaran sang ibu, lantas menoleh. Melihat sang ibu terduduk di lantai dengan nafas yang sedikit ngos – ngosan. Pria kecil itu menghampiri ibunya.
“ mama nggak papa kan,,” katanya sembari mendekat. Dan hap…
“ kena kamu ya rio,,,” kata si ibu sambil mendekap si anak dalam pelukannya. Sebuah kecupan lembut mendarat di pipi si anak.
“ hahaha,,,,” tawa mereka berdua,

Rio menutup matanya sejenak. Membukanya perlahan dan mengedarkan pandangannya. Kosong. Ya. Kosong. Teryata itu hanya bayangan rio saja. Saat – saat indah di masa lalu yang masih sering muncul di ingatan rio. Sungguh sulit memang melupakannya. Bukan hanya sulit. Tapi rio nggak akan bias menghapusnya. Tak terasa sebuah aliran kecil mengaliri pipi rio yang mulus. Segera saja rio menghapusnya.

Nggak!! Nggak boleh menangis!! Ingat rio, kamu adalah cowok yang tegar!! Dengan sekuat tenaga, rio mencoba tersenyum, ya walaupun senyuman itu nggak berkesan ceria. Sebuah senyuman yang kalau dilihat orang lain, pasti orang itu merasa iba.
Tak mau terlalu dalam terhanyut ke masa lalu, rio beranjak dari duduknya. Debgab langkah yang sedikit gontai, rio menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Sang bibi yang sudah mengasuhnya dari rio kecil hingga sekarang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan nan rupawan (eh lebay y?) tanpa terasa meneteskan air mata. Yang sedari tadi berdiri di balik tembok,, mengawasi tuan mudanya.
“hiks,,,yang sabar ya den rio,,, Gusti Allah,,,berikanlah selalu den rio ketabahan dalam menjalani hidupnya,,,” doa si bibi dengan logat jawa yang masih cukup kental.


***************************
Kegaduhan sedang terjadi di dalam kelas ify dan shilla. Ada rapat guru mendadak. Ify sedang membaca sebuah novel yang baru di belinya kemarin saat jalan – jalan di mall bareng shilla. Shilla sen diri sedang keluar. Katanya mau ke toilet.
“ BWAHAHAHAHAHAHAHAAA,,,,,” tawa ify menggelegar saat sedang membaca novel.
“HAHAHAHAHA,,,” ify kembali tertawa, kali ini di sertai hentakan kaki dan gebrakan – gebrakan (?) kecil di mejanya. Sampai akhirnya,,,,
GUBRAKKKK,,,,


>>BERSAMBUNG<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar