Kamis, 23 Mei 2013

Preman Kepentok Cinta (part 2)

 Ya,, itulah gunanya sahabat, selalu ada jika ada yang membutuhkan.


***********************************


Rio diam, sepert orang yang sedang berfikir. Gadis itu!! Ya,, kenapa seharian ini ia tak melihat gadis itu? Kemanakah dia? Rio menggelengkan kepalanya.
‘ emang penting gitu gue liat dia ato nggak? ‘ piker rio. Rio berdiri dari duduknya.
“ mau kemana yo? “ tanya Alvin.
“ em,,,gue ada urusan lain,,sorry ya, gue nggak bisa lama – lama,,” kata rio seraya pergi meninggalkan ke dua sahabatnya itu. Rio berjalan menuju cagiva warna birunya. Menaikinya dan tancap gas menuju tempat yang ia inginkan.

***

“ ify,,,kamu makan dulu ya nak,,,biar cepet sembuh,,” kata seorang ibu kepada anaknya yang bernama ify itu. Gadis yang bernama ify itu menggelang sambil menutup mulutnya, yang menandakan bahwa ia tak mau makan.
“ ify mau cepet sembuh nggak??” tanya sang mama. Ify mengangguk.
“ nah, kalau gitu ify harus makan terus minum obatnya,,,” lanjut mama sofy yang tak lain adalah mamanya ify.
“ tapi lidah aku rasanya pait ma,,,nggak enak,,,” keluh ify. Mama sofy mengelus lembut rambut putri semata wayangnya.
“ itu biasa sayang,,, kalau orang sakit emang kayak gitu,,makanya ify harus cepet sembuh,,” kata mama sofy dengan penuh kasih sayang. Ify mengannguk di sertai dengan senyuman manis di bibirnya.
Sendok demi sendok mama sofy menyuapi ify. Setelah makan, ify minum obat dan langsung tidur.

 ***

“ eh loe yo,,,akhirnya datang juga,, oh iya, ada orang yang mau nantangin loe tuh,,, taruhannya lumayang loh yo,,, kalo loe manang dapet 10 juta,, waktunya 2 hari lagi,, kira – kira loe mau nggak? Masak seorang Mario nggak mau sih? “ kata dayat teman rio.
Rio terlihat sedang menimbang – nimbang tawaran tersebut. ‘ 10 juta? Lumayang juga tuh duit,,’ piker rio. Siapa sih yang berani – beraninya menantang seorang Mario? Rio sangatlah yakin bahwa dirinya lah yang akan menang. Rio tersenyum miring.
“ oke,,, gue bakal terima tantangan dari dia,, emang nama dia siapa sih day? “ tanya rio.
“ nama dia Riko, anak Pelita Jaya “ jawab dayat.
“ owh,,,kalo gitu, gue cabut dulu ya day,,,” kata rio sambil memakai helm fullfacenya. Dayat hanya mengacungkan jempolnya. rio memaca motornya menuju ke sebuat tempat. Di depannya kini sudah berdiri dengan kokohnya sebuah bangunan mewah. Sebuah rumah yang sebenarnya enggan untuk rio singgahi.

Sebuah rumah yang dari depannya terlihat amat sangat bagus, pasti semua orang yang melihatnya akan berfikir. Berungtung banget punya rumah kayak gini. Tapi kenapa rio nggak merasa beruntung dapat tinggal di rumah mewah tersebut? Ingin ia rasanya nggak pernah terlahir di keluarga ini. Tak lama setelah itu, pintu gerbang yang tingginya hampir 10 meter ( lebay g?) itu kini bergeser secara otomatis, membukakan jalan untung rio agar bisa masuk. Rio melajukan motornya memasuki halaman rumah tersebut. Antara rumah dengan pintu gerbang di pisah oleh taman yang luas banget. Nggak tau seberapa luasnya, pokoknya luas banget. Rio memarkirkan cagivanya di sebuah garasi yang di dalamnya sudah terdapat berjejer – jejer motor sport berbagai jenis dan warna. Rio memang suka bergonta ganti motor. Rio sendiri juga sudah memiliki motor sport keluaran yang paling baru, karena di Indonesia belum ada, sampai – sampai di pesan langsung dari Eropa. Tak hanya motor sport, ada juga koleksi rio yang lainnya, yaitu mobil sport. Rio memang suka yang ber bau sport (?). mobil – mobil itu terlihat sangatlah keren, mulai dari desain, bentuk, dan juga paduan warnanya. Menandakan kalau tu mobil cowok banget. Apa lagi kalau yang makai juga keren, ya seperti rio ini lah,,, udah ganteng, kaya, mobil nya wah – wah semua lagi,, beruntung dah yang bisa jadi pacarnya rio.

***

“ den rio udah pulang , makan siang dulu den,,,” sapa bi’ mar, pembantu rumah rio.
“ nggak deh bi’ rio nggak laper, rio mau langsung tidur aja.” Kata rio sambil berjalan menaiki anak tanggak menuju kamar pribadinya.

***

Rio menghempaskan tubuhnya di atas sebuah kasur yang berukuran big size. Menghela nafas panjang. Rasa penat yang ia rasakan membuatnya tertidur.

***

Ting tong,,ting tong,,
Suara bel kediaman Umari berbunya, yang menandakan bahwa ada orang yang sedang menunggu di depan pintu masuk.

Ceklek,,,

Pintu rumah itupun terbuka. Keluarlah seorang ibu paruh baya, walaupun usianya akan menginjak kepala 4, namun ia masih terlihat muda, terlihat sekali kalau ia sangat memerhatikan penampilannya.  Wanita paruh baya itu tersenyum ramah saat mengetahui siapa yang bertamu di rumahnya.
“ eh nak shilla,,,mau jenguk ify ya,,” tanya mama sofy.
“ iya tante,,,ifynya ada kan tan? “ kata shilla dengan senyum yang tak kalah ramah, menandakan bahwa ia sangat menghormati wanita yang berada di depannya itu.
“ iya, ada,,tu ify nya baru nonton tv di ruang keluarga,,kamu langsung ke sana aja yah,,,” kata mama sofy.
“ iya tante,,,”. Mereka maruk ke dalam rumah. Namun mama sofy membelok kearah kiri, menuju dapur.

@ ruang keluarga

Shilla melihat ify sedang asyik menonton FTV sore di salah satu stasiun tv nasional. Shilla berjalan mengendap – endap, saat tepat di belakang ify, ia mengagetkan ify.

 “ hayo,,,lagi ngapain apa,,” seru shilla sambil menepuk pundak ify.

“ ih shilla,,,ngagetin aja loe,,,loe nggak liat, gue lagi ngapain??” sewot ify yang kesel di kagetin shilla.

“ Kalo gue kena serangan jantung mendadak gimana? Terus masuk rumah sakit? Terus kritis? Terus nggak terselamatkan? Terus ortu gue gimana? Masak anak semata wayang mereka yang cantik jelita tiada tara baik hati tidak sombong,,,,” cerocos ify yang sebenaernya belum selesai karena di potong oleh shilla.

“ tambahin aja sekalian “ dan suka menabung” lebay sih loe fy,,,” seru shilla, yang memang rada ilfil sama ify kalau sifat ify yang bernama “ bawel “ ini sudah kambuh. Kalo nggak kita yang menyetop, mungkin seharian ify betah ngoceh nggak penting.

“ hehe,,piss shill,,,shilla cantik deh, baik deh, imut deh, manis deh, tapi bawel jelek  nyebelin ,,,,,”

“ terus,,,ejekin aja terus,,,gue ikhlas kok loe ejek – ejek,,,” kata shilla yang udah manyun banget. Lagian si ify sih!!! Niatnya mau muji ato mau ngejelekin shilla sih??

“ iya iya,,,gue minta maaf shilla ku sayong,,,” kata ify sambil memeluk pundak shilla. Tapi shilla masih aja manyun. Hanya ada satu cara agar shilla kembali ceria.

“ oke deh, besok gue traktir loe shoping (betul g) di mall,,,gimana??? “ tanya ify sambil menaik turunkan alisnya. Shilla yang mendengar kata shoping pun matanya langsung berbinar – binary. Apalagi ini di bayarin. Kapan lagi coba shoping di bayarin??

“ mau mau mau,,,” kata shilla senang dengan gaya bicara menjiplak style nya upin ipin.

“ hu,,,,dasar shopaholic loe,,,” seru ify sambil menoyor kepala shilla. Shilla hanya cengengesan. Memikirkan apa saja yang akan di belinya besok sepulang sekolah.

>>BERSAMBUNG<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar