Rabu, 25 April 2012

Jamu Tolak CINTA (PART 2)


“ ah terserah mau nama loe ify kek, ipi kek, yang jelas, sekarang loe bantuin gue!! “ kata pemuda itu yang sudah tidak sabar, lama – lama kakinya sakit juga, karena tertindih badan motornya. Karena merasa kasihan juga melihat pemuda itu yang sedikit kesakitan karena tertindih motor, akhirnya ify mau membantu pemuda tersebut. Dengan sekuat tenaga, ify memegang setang (pegangan buat ngegas motor) motor itu dan sedikit mengangkatnya, agar dapat memberi ruang untuk kaki pemuda itu keluar. Pemuda itu segera berusaha berdiri dan mengambil alih memegang motornya.

“ aduh,,motor kamu teh meni berat pisan? Apa nggak berat waktu naik itu? “ keluh ify sambil merenggangkan otot – otot lengannya, sedikit pegal setelah mengangkat motor yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya itu.

“ kasihan banget sih loe? Nggak pernah ngeliat motor keren ya? Kampungan sih,,,” cibir pemuda itu. Ify jadi jengkel karena di katain seperti itu. Nggak pernah diajarin sopan santun apa nih orang? Pikir ify.

“ eh ngomong – ngomong, di sekitar sini ada penginapan nggak? “ tanya pemuda tersebut dengan nada sedikit melunak, nggak segalak tadi.

“ apa kamu bilang? Penginapan? Di sini nggak ada penginapan atuh,,di sini Cuma ada 1 villa, itupun udah ada yang punya “ jawab ify.

“ kalo gitu, gue nginep di rumah loe aja ya,,,plis,,” pinta pemuda itu pada ify. Mendengar permintaan pemuda tadi, pupil mata ify langsung membesar, nggak percaya apa yang di ucapkan pemuda tadi. “ apa?? Kamu mau nginep di rumah ify?? Nggak!! Nggak bisa!! “ tolak ify mentah – mentah.

“ emang kenapa? “ tanya pemuda itu lagi.

“ ya pokoknya ngak bisa!! Titik! “ kata ify ngotot. Pemuda itu tak kehabisan akal untuk bisa tinggal atau numpang di rumah ify.

“ atau gini aja, gue mau deh kerja di rumah loe, asal gue bisa numpang di rumah loe,,,ya,,boleh ya,,” mohon pemuda itu sambil mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada, tak lupa memasang tampang semelas mungkin. Ify Nampak berfikir, kerja? Boleh juga, bisa di manfaatin,,,pikir ify.

“ bener, mau kerja? “ tanya ify memastikan, pemuda itu mengangguk.

“ oke, sekarang kamu ikut ify ke rumah,, eh tapi, nama kamu siapa? ” tanya ify.

“ nama gue Mario stevano aditya haling, panggil aja gue rio “ jawab pemuda itu yang ternyata bernama rio.

ify lalu menghampiri sepedanya untuk pulang ke rumahnya. Pemuda itu mengikuti ify dari belakang dengan mengendarai motornya.

*****

Ify menyetandarkan sepedanya di pekarangan depan rumah ify, tak jauh di belakangnya, rio ikut menyetandarkan motornya. Bunda ify yang kebetulan memang sedang menyiram tanaman, terlihat heran dengan kedatangan rio bersama ify. Terang saja, sebelumnya ify memang tidak pernah pulang membawa teman laki – laki.
Ify menghampiri ibunya dan mencium punggung tangan ibunya.

“ assalamualaikum bunda, ify udah pulang,,,tapi jamunya tinggal sedikit,,” kata ify pada bundanya.

“ iya, nggak apa – apa ify,,,itu siapa fy? Teman kamu? “ tanya bunda ify sambil melihat kearah rio. Rio yang merasa harus memperkenalkan diri, lalu ia menghampiri bunda ify dan mencium punggung tangan bunda ify.

“ maaf tante…saya Mar,,,,” belum selesai rio menyebutkan namanya, ify langsung 
memotong.

“ dia ini namanya marto (maaf ya rise, just story kok,,hehe) bun,,,dia mau kerja di sini,,” kata ify sedikit gelagapan. Rio mengerutkan keningnya, bingung dengan ify yang sengaja memalsukan namanya. Rio melotot kearah ify, dan ify yang merasa sedang dipelototi, membalas pelototan rio.

“ eleuh – eleuh,,,ganteng – ganteng namanya marto? Kamu mau kerja? Memangnya kamu teh dari mana,,,?” tanya bunda ify.

“ saya dari sebuah desa kecil tante, dan saya mau cari kerja,,” jawab rio. ‘ masak dari desa kecil dan pengangguran, dia bisa punya motor yang bagus gitu? ‘ batin bunda ify heran.

“ tapi di sini nggak ada kerjaan,,” kata bunda ify.

“ kerja apa aja boleh kok tante,,,yang penting saya sementara bisa tinggal disini,,” jelas rio bada bunda ify.

“ ya sudah, kamu sementara boleh tinggal disini,,,ify,,,kamu antar nak marto ke kamarnya ya,,,” perintah bunda ify pada ify. Ify langsung mengajak rio ke kamar belakang yang akan di tempati oleh rio untuk sementara. Rio mengikuti langkah ify menuju kearah belakang rumah ify. Sedangkan bunda ify melanjutkan aktifitasnya menyiram tanaman.

Ify membukakan pintu kamar yang akan ditempati rio, sesaat rio merasa kaget, antara percaya nggak percaya bahwa ia akan tinggak di kamar ini. Rio mengamati seluruh ruangan kamar tersebut. Di dalamnya hanya ada sebuah ranjang kecil, satu lemari pakaian, dan sebuah meja yang terletak di samping ranjang.

“ fy, beneran, gue harus tidur di tempat ini? “ tanya rio nggak yakin.

“ iya bener, emangnya kenapa atuh? Nggak suka, karena kecil? Jelek? Ya udah atuh,,kamu boleh pergi dari rumah ify kok,,,malah ify nggak keberatan kalo,,,” cerocos ify yang langsung di potong oleh rio.

“ iya iya,,,gue mau tidur disini! Puas loe! Eh kok loe bilang sama bunda loe, kalo nama gue itu marto sih? Seenaknya aja loe ngerubah – rubah nama gue! Nama udah keren – keren gini, Mario,,eh jadi marto? Emang sarap ya loe fy,,,” omel rio panjang lebar, nggak terima kalo namanya yang keren di ubah menjadi nama yang kampungan seperti itu.

“ kamu tuh ya,,,kalo kamu bilang nama kamu itu Mario, bunda ify nggak akan percaya kalo kamu the orang desa, mana bawa motor yang keren gitu lagi,,,” jelas ify pada rio. Rio manggut – manggut ngerti, bener juga kata ify, pasti bunda ify tidak akan percaya kalau dia itu berasal dari desa dan pengangguran. Lihat saja, kendaraan rio? Cagiva biru metalik, pakaian yang di kenakan oleh rio? Itu barang bermerek terkenal semua, di tambah dengan nama Mario stevano aditya haling, beh,,,lengkap sudah criteria cowok tajir yang di sandang oleh rio. Untung ify punya otak yang lumayan pinter, pikir rio.

“ iya juga ya, wah pinter jug aloe fy,,,hahaha “ tawa rio sambil mengacak – acak rambut ify. Ify manyun, karena rambutnya yang di kuncir rapi, menjadi berantakan karena ulah rio.

“ iihh,,,kamu tuh ya,,,liat tuh, rambut ify jadi berantakan,,!! “ kesal ify pada rio.

“ iya iya,,maaf,,,masih cantik kok,,,” kata rio sambil tersenyum manis. Melihat senyuman rio yang manis itu, membuat sedikit pipinya merona. Ify sedikit menggelengkan kepalanya agar tersadar dari kesaltingannya.

“ ya udah,,,ify mau ke kamar dulu yah,,,ify cape’ “ ify buru – buru pamit masuk ke dalam rumahnya. Rio yang melihat tingkah ify, sedikit heran juga. Kemudian ia mengangkat bahunya, pertanda ia juga tak mengerti dan tak mau ngerti (?).

Rio meletakkan tasnya di atas meja dan melepas sepatu dan jaketnya, lantas ia langsung berbaring di atas karus. ‘ cukup nyaman,,,tapi nyaman springbed (bnr g?) di rumah gue ‘ batin rio. Haduh rio,,,masak kasur biasa di bandingin sama springbed?? Gila aja kali ye,,,(-,-)

Malampun telah tiba, rio telah selesai membersihkan badannya alias mandi dank e dapur untuk mengambil segelas air putih dingin. Ia melihat ify sedang belajar di meja makan, lalu rio menghampiri ify yang terlihat sangat kebingungan.

“ lagi ngapai fy? “ tanya rio berdiri di samping ify.

“ ini,,,ify lagi belajar bahasa inggris, ada yang ify nggak ngerti nih,,,” jawab ify tanpa mengalihkan perhatiannya pada buku tugasnya. Rio mengamati buku yang membuat ify bingung itu, lalu tersenyum.

“ oh ini, kalo ini tuh gini,,,bla bla bla (penulis g tahu mau ngomongin apa#plakk). Rio menerangkan dengan asik dan sangat mudah untuk dipahami, ify yang paham akan penjelasan rio, ia mengangguk – ngangguk semangat. Pelajaran yang awalnya ia nggak ngerti, namun setelah di ajari oleh rio, ia menjadi sedikit mengerti. Catet! Sedikit! Ya masih mending dari pada nggak ngerti sama sekali.

Bunda yang mengamati rio yang sedang mengajari ify bahasa inggris, mengerutkan keningnya. ‘ loh? Marto kan dari desa, kok bisa ngajarin ify bahasa inggris yah? ‘ batin bunda ify bertanya – tanya. Karena pusing juga kalo mikirin itu, bunda ify lebih memilih masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat. Cukup lama juga rio mengajari ify, kini ify telah selesai mengerjakan tugasnya.

“ makasih ya rio,,kamu mau bantuin ify ngerjain tugas,,,oh iya, kamu sekolah di mana? Kok pinter banget sih? “ tanya ify penasaran. Rio tertawa pelan, geli dengan pertanyaan yang di ajukan oleh ify.

“ gue udah kuliah kali fy,,,gue kuliah jurusan sastra inggris “ jawab rio santai. Mata ify langsung berbinar takjub.

“ wah,,,sastra inggris? Pantesan kamu pinter bahasa inggris,,,udah ganteng, pinter lagi,,” kata ify yang tak sadar ia telah memuji rio.

“ baru tau ya fy, kalo gue itu ganteng? Kasian banget sih loe fy,,,emang di kampung ini nggak ada cowok ganteng kayak gue ya? “ tanya rio dengan tingkat kenarsisan yang super duper.

“ emang nggak ada,,,” jawab ify polos. Jawaban ify membuat rio tertawa terbahak – bahak, hinggak membuat perutnya sedikit kram. “ ify,,ify,,loe tuh polos banget sih,,jadi gemes gue,,,” kata rio di sela – sela tawanya.

“ emang ify anak kecil apa? Ify teh ya, udah kelas 3 SMA, sebentar lagi mau lulus dan jadi anak kuliahan! “ kata ify berbangga diri.

“ oh ya? Mau kuliah jurusan apa loe fy? Bahasa inggris aja msih belum lancar gitu,,,” tanggap rio dengan nada meremehkan.

“ yee,,,meni sombong pisan,,!!! Nanti ify juga bakalan pinter bahasa inggris kok! “ kata ify yakin. Rio tersenyum. “ we’ll see,,,” kata rio sambil mennggalkan ify sendiri. Ify menjadi jengkel karena telah di remehkan oleh rio. Ia mendengus sebal setelah kepergian  rio. “ dasar rio gelo (gila), nyebelin, rese, tukang ngeremehin, manis, ganteng, keren, perfect,,,eh? Kok ify malah jadi muji dia sih? Lupakan ify! Lupakan! “ kata ify sambil menggeleng – gelengkan kepalanya. Tak sadar ia yang awalnya menjelek – jelekkan rio, malah menjadi memuji rio.

“ tapi emang bener sih, rio kan emang ganteng, manis, keren,, tipe cowok idaman ify banget,,hehehe “ gumam ify sambil senyum – senyum sendiri.

“ kamu kenapa fy? Kok senyum – senyum sendiri gitu? Kamu kesambet ya sayang? “ tanya bunda ify yang kebetulan lewat, ia akan pergi ke toilet, dan saat melewati meja makan, beliau melihat ify komat – kamit (baca mantra kali) sambil senyum – senyum sendiri. Ify diam, lalu cengengesan kearah bundanya.

“ hehe,,enggak kok bun,,ify nggak kenapa – kenapa, ify Cuma seneng karena ify udah paham sama materi bahasa inggris tadi “ kata ify sambil cengengesan. Kening bunda ify mengerut.

“ oh iya, bunda heran, marto kan anak desa, tapi kok dia pinter bahasa inggris ya? “ tanya bunda ify penasaran.
Glekk. Ify kicep, bingung mau jawab apa, otaknya berpikir keras untuk mencari sebuah jawaban yang pas untuk pertanyaan yang diajukan oleh bundanya.

“ eh,,em,,anu,,anu,,,kata marto, dia punya temen yang jago bahasa inggris bun, terus marto minta suruh ajarin, makanya sekarang dia juga pinter bahasa inggris bun, iya bener gitu bun,,,hehe “ jawab ify sangat gugup, takut bundanya nggak akan percaya dengan penjelasan yang di ajukan oleh ify tadi. Ify sadar betul bahwa jawabannya tdi sangat nggak patut buat dipercayai. Namun, apa bolek buat? Otak udah mentok sana sini sih! 
Ekspresi wajah bunda ify masih bingung. Sejujurnya beliau belum sepenuhnya percaya dengan penjelasan ify tadi.

“ yang bener fy? “ tanya bunda ify masih tak yakin.
 
“ hahaha,,,yakin lah bun,,,udah ya bun, ,ify mau tidur, udah ngantuk banget,,,hoam,,” kata ify buru – buru, yang sebelumnya ia acting “menguap” agar terkesan ia sudah mengantuk. Ify membawa buku – bukunya dan langsung masuk ke kamar tidurnya. Bunda ify menggeleng – gelengkan kepala dengan rasa bingung dan heran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar