“ ah terserah mau nama loe ify kek, ipi kek, yang jelas,
sekarang loe bantuin gue!! “ kata pemuda itu yang sudah tidak sabar, lama –
lama kakinya sakit juga, karena tertindih badan motornya. Karena merasa kasihan
juga melihat pemuda itu yang sedikit kesakitan karena tertindih motor, akhirnya
ify mau membantu pemuda tersebut. Dengan sekuat tenaga, ify memegang setang
(pegangan buat ngegas motor) motor itu dan sedikit mengangkatnya, agar dapat
memberi ruang untuk kaki pemuda itu keluar. Pemuda itu segera berusaha berdiri
dan mengambil alih memegang motornya.
“ aduh,,motor kamu teh meni berat pisan? Apa nggak berat waktu
naik itu? “ keluh ify sambil merenggangkan otot – otot lengannya, sedikit pegal
setelah mengangkat motor yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya itu.
“ kasihan banget sih loe? Nggak pernah ngeliat motor keren ya?
Kampungan sih,,,” cibir pemuda itu. Ify jadi jengkel karena di katain seperti
itu. Nggak pernah diajarin sopan santun apa nih orang? Pikir ify.
“ eh ngomong – ngomong, di sekitar sini ada penginapan nggak?
“ tanya pemuda tersebut dengan nada sedikit melunak, nggak segalak tadi.
“ apa kamu bilang? Penginapan? Di sini nggak ada penginapan
atuh,,di sini Cuma ada 1 villa, itupun udah ada yang punya “ jawab ify.
“ kalo gitu, gue nginep di rumah loe aja ya,,,plis,,” pinta
pemuda itu pada ify. Mendengar permintaan pemuda tadi, pupil mata ify langsung
membesar, nggak percaya apa yang di ucapkan pemuda tadi. “ apa?? Kamu mau
nginep di rumah ify?? Nggak!! Nggak bisa!! “ tolak ify mentah – mentah.
“ emang kenapa? “ tanya pemuda itu lagi.
“ ya pokoknya ngak bisa!! Titik! “ kata ify ngotot. Pemuda itu
tak kehabisan akal untuk bisa tinggal atau numpang di rumah ify.
“ atau gini aja, gue mau deh kerja di rumah loe, asal gue bisa
numpang di rumah loe,,,ya,,boleh ya,,” mohon pemuda itu sambil mengatupkan
kedua telapak tangannya di depan dada, tak lupa memasang tampang semelas
mungkin. Ify Nampak berfikir, kerja? Boleh juga, bisa di manfaatin,,,pikir ify.
“ bener, mau kerja? “ tanya ify memastikan, pemuda itu
mengangguk.
“ oke, sekarang kamu ikut ify ke rumah,, eh tapi, nama kamu
siapa? ” tanya ify.
“ nama gue Mario stevano aditya haling, panggil aja gue rio “
jawab pemuda itu yang ternyata bernama rio.
ify lalu menghampiri sepedanya untuk pulang ke rumahnya.
Pemuda itu mengikuti ify dari belakang dengan mengendarai motornya.
*****
Ify menyetandarkan sepedanya di pekarangan depan rumah ify,
tak jauh di belakangnya, rio ikut menyetandarkan motornya. Bunda ify yang
kebetulan memang sedang menyiram tanaman, terlihat heran dengan kedatangan rio
bersama ify. Terang saja, sebelumnya ify memang tidak pernah pulang membawa
teman laki – laki.
Ify menghampiri ibunya dan mencium punggung tangan ibunya.
“ assalamualaikum bunda, ify udah pulang,,,tapi jamunya
tinggal sedikit,,” kata ify pada bundanya.
“ iya, nggak apa – apa ify,,,itu siapa fy? Teman kamu? “ tanya
bunda ify sambil melihat kearah rio. Rio yang merasa harus memperkenalkan diri,
lalu ia menghampiri bunda ify dan mencium punggung tangan bunda ify.
“ maaf tante…saya Mar,,,,” belum selesai rio menyebutkan
namanya, ify langsung
memotong.
“ dia ini namanya marto (maaf ya rise, just story kok,,hehe)
bun,,,dia mau kerja di sini,,” kata ify sedikit gelagapan. Rio mengerutkan
keningnya, bingung dengan ify yang sengaja memalsukan namanya. Rio melotot
kearah ify, dan ify yang merasa sedang dipelototi, membalas pelototan rio.
“ eleuh – eleuh,,,ganteng – ganteng namanya marto? Kamu mau
kerja? Memangnya kamu teh dari mana,,,?” tanya bunda ify.
“ saya dari sebuah desa kecil tante, dan saya mau cari
kerja,,” jawab rio. ‘ masak dari desa kecil dan pengangguran, dia bisa punya
motor yang bagus gitu? ‘ batin bunda ify heran.
“ tapi di sini nggak ada kerjaan,,” kata bunda ify.
“ kerja apa aja boleh kok tante,,,yang penting saya sementara
bisa tinggal disini,,” jelas rio bada bunda ify.
“ ya sudah, kamu sementara boleh tinggal disini,,,ify,,,kamu
antar nak marto ke kamarnya ya,,,” perintah bunda ify pada ify. Ify langsung
mengajak rio ke kamar belakang yang akan di tempati oleh rio untuk sementara.
Rio mengikuti langkah ify menuju kearah belakang rumah ify. Sedangkan bunda ify
melanjutkan aktifitasnya menyiram tanaman.
Ify membukakan pintu kamar yang akan ditempati rio, sesaat rio
merasa kaget, antara percaya nggak percaya bahwa ia akan tinggak di kamar ini.
Rio mengamati seluruh ruangan kamar tersebut. Di dalamnya hanya ada sebuah
ranjang kecil, satu lemari pakaian, dan sebuah meja yang terletak di samping
ranjang.
“ fy, beneran, gue harus tidur di tempat ini? “ tanya rio
nggak yakin.
“ iya bener, emangnya kenapa atuh? Nggak suka, karena kecil?
Jelek? Ya udah atuh,,kamu boleh pergi dari rumah ify kok,,,malah ify nggak
keberatan kalo,,,” cerocos ify yang langsung di potong oleh rio.
“ iya iya,,,gue mau tidur disini! Puas loe! Eh kok loe bilang
sama bunda loe, kalo nama gue itu marto sih? Seenaknya aja loe ngerubah – rubah
nama gue! Nama udah keren – keren gini, Mario,,eh jadi marto? Emang sarap ya
loe fy,,,” omel rio panjang lebar, nggak terima kalo namanya yang keren di ubah
menjadi nama yang kampungan seperti itu.
“ kamu tuh ya,,,kalo kamu bilang nama kamu itu Mario, bunda
ify nggak akan percaya kalo kamu the orang desa, mana bawa motor yang keren
gitu lagi,,,” jelas ify pada rio. Rio manggut – manggut ngerti, bener juga kata
ify, pasti bunda ify tidak akan percaya kalau dia itu berasal dari desa dan
pengangguran. Lihat saja, kendaraan rio? Cagiva biru metalik, pakaian yang di
kenakan oleh rio? Itu barang bermerek terkenal semua, di tambah dengan nama
Mario stevano aditya haling, beh,,,lengkap sudah criteria cowok tajir yang di
sandang oleh rio. Untung ify punya otak yang lumayan pinter, pikir rio.
“ iya juga ya, wah pinter jug aloe fy,,,hahaha “ tawa rio
sambil mengacak – acak rambut ify. Ify manyun, karena rambutnya yang di kuncir
rapi, menjadi berantakan karena ulah rio.
“ iihh,,,kamu tuh ya,,,liat tuh, rambut ify jadi
berantakan,,!! “ kesal ify pada rio.
“ iya iya,,maaf,,,masih cantik kok,,,” kata rio sambil
tersenyum manis. Melihat senyuman rio yang manis itu, membuat sedikit pipinya
merona. Ify sedikit menggelengkan kepalanya agar tersadar dari kesaltingannya.
“ ya udah,,,ify mau ke kamar dulu yah,,,ify cape’ “ ify buru –
buru pamit masuk ke dalam rumahnya. Rio yang melihat tingkah ify, sedikit heran
juga. Kemudian ia mengangkat bahunya, pertanda ia juga tak mengerti dan tak mau
ngerti (?).
Rio meletakkan tasnya di atas meja dan melepas sepatu dan
jaketnya, lantas ia langsung berbaring di atas karus. ‘ cukup nyaman,,,tapi
nyaman springbed (bnr g?) di rumah gue ‘ batin rio. Haduh rio,,,masak kasur
biasa di bandingin sama springbed?? Gila aja kali ye,,,(-,-)
Malampun telah tiba, rio telah selesai membersihkan badannya
alias mandi dank e dapur untuk mengambil segelas air putih dingin. Ia melihat
ify sedang belajar di meja makan, lalu rio menghampiri ify yang terlihat sangat
kebingungan.
“ lagi ngapai fy? “ tanya rio berdiri di samping ify.
“ ini,,,ify lagi belajar bahasa inggris, ada yang ify nggak
ngerti nih,,,” jawab ify tanpa mengalihkan perhatiannya pada buku tugasnya. Rio
mengamati buku yang membuat ify bingung itu, lalu tersenyum.
“ oh ini, kalo ini tuh gini,,,bla bla bla (penulis g tahu mau
ngomongin apa#plakk). Rio menerangkan dengan asik dan sangat mudah untuk
dipahami, ify yang paham akan penjelasan rio, ia mengangguk – ngangguk
semangat. Pelajaran yang awalnya ia nggak ngerti, namun setelah di ajari oleh
rio, ia menjadi sedikit mengerti. Catet! Sedikit! Ya masih mending dari pada
nggak ngerti sama sekali.
Bunda yang mengamati rio yang sedang mengajari ify bahasa
inggris, mengerutkan keningnya. ‘ loh? Marto kan dari desa, kok bisa ngajarin
ify bahasa inggris yah? ‘ batin bunda ify bertanya – tanya. Karena pusing juga
kalo mikirin itu, bunda ify lebih memilih masuk ke dalam kamarnya untuk
istirahat. Cukup lama juga rio mengajari ify, kini ify telah selesai
mengerjakan tugasnya.
“ makasih ya rio,,kamu mau bantuin ify ngerjain tugas,,,oh
iya, kamu sekolah di mana? Kok pinter banget sih? “ tanya ify penasaran. Rio
tertawa pelan, geli dengan pertanyaan yang di ajukan oleh ify.
“ gue udah kuliah kali fy,,,gue kuliah jurusan sastra inggris
“ jawab rio santai. Mata ify langsung berbinar takjub.
“ wah,,,sastra inggris? Pantesan kamu pinter bahasa
inggris,,,udah ganteng, pinter lagi,,” kata ify yang tak sadar ia telah memuji
rio.
“ baru tau ya fy, kalo gue itu ganteng? Kasian banget sih loe
fy,,,emang di kampung ini nggak ada cowok ganteng kayak gue ya? “ tanya rio
dengan tingkat kenarsisan yang super duper.
“ emang nggak ada,,,” jawab ify polos. Jawaban ify membuat rio
tertawa terbahak – bahak, hinggak membuat perutnya sedikit kram. “
ify,,ify,,loe tuh polos banget sih,,jadi gemes gue,,,” kata rio di sela – sela
tawanya.
“ emang ify anak kecil apa? Ify teh ya, udah kelas 3 SMA,
sebentar lagi mau lulus dan jadi anak kuliahan! “ kata ify berbangga diri.
“ oh ya? Mau kuliah jurusan apa loe fy? Bahasa inggris aja
msih belum lancar gitu,,,” tanggap rio dengan nada meremehkan.
“ yee,,,meni sombong pisan,,!!! Nanti ify juga bakalan pinter
bahasa inggris kok! “ kata ify yakin. Rio tersenyum. “ we’ll see,,,” kata rio
sambil mennggalkan ify sendiri. Ify menjadi jengkel karena telah di remehkan
oleh rio. Ia mendengus sebal setelah kepergian
rio. “ dasar rio gelo (gila), nyebelin, rese, tukang ngeremehin, manis,
ganteng, keren, perfect,,,eh? Kok ify malah jadi muji dia sih? Lupakan ify!
Lupakan! “ kata ify sambil menggeleng – gelengkan kepalanya. Tak sadar ia yang
awalnya menjelek – jelekkan rio, malah menjadi memuji rio.
“ tapi emang bener sih, rio kan emang ganteng, manis, keren,,
tipe cowok idaman ify banget,,hehehe “ gumam ify sambil senyum – senyum
sendiri.
“ kamu kenapa fy? Kok senyum – senyum sendiri gitu? Kamu
kesambet ya sayang? “ tanya bunda ify yang kebetulan lewat, ia akan pergi ke
toilet, dan saat melewati meja makan, beliau melihat ify komat – kamit (baca
mantra kali) sambil senyum – senyum sendiri. Ify diam, lalu cengengesan kearah
bundanya.
“ hehe,,enggak kok bun,,ify nggak kenapa – kenapa, ify Cuma
seneng karena ify udah paham sama materi bahasa inggris tadi “ kata ify sambil
cengengesan. Kening bunda ify mengerut.
“ oh iya, bunda heran, marto kan anak desa, tapi kok dia
pinter bahasa inggris ya? “ tanya bunda ify penasaran.
Glekk. Ify kicep, bingung mau jawab apa, otaknya berpikir
keras untuk mencari sebuah jawaban yang pas untuk pertanyaan yang diajukan oleh
bundanya.
“ eh,,em,,anu,,anu,,,kata marto, dia punya temen yang jago
bahasa inggris bun, terus marto minta suruh ajarin, makanya sekarang dia juga
pinter bahasa inggris bun, iya bener gitu bun,,,hehe “ jawab ify sangat gugup,
takut bundanya nggak akan percaya dengan penjelasan yang di ajukan oleh ify
tadi. Ify sadar betul bahwa jawabannya tdi sangat nggak patut buat dipercayai.
Namun, apa bolek buat? Otak udah mentok sana sini sih!
Ekspresi wajah bunda ify
masih bingung. Sejujurnya beliau belum sepenuhnya percaya dengan penjelasan ify
tadi.
“ yang bener fy? “ tanya bunda ify masih tak yakin.
“ hahaha,,,yakin lah bun,,,udah ya bun, ,ify mau tidur, udah ngantuk banget,,,hoam,,” kata ify buru – buru, yang sebelumnya ia acting “menguap” agar terkesan ia sudah mengantuk. Ify membawa buku – bukunya dan langsung masuk ke kamar tidurnya. Bunda ify menggeleng – gelengkan kepala dengan rasa bingung dan heran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar