Sabtu, 12 Oktober 2013

Preman Kepentok Cinta (part 12)

“ ayolah fy,,,maafin gue,,gue tadi tu Cuma bercanda lagi,,,nggak ada niatan sedikitpun buat ngeledekin loe kok,,,please fy,,,maafin gue,,,” pinta Alvin dengan nada semelas – melasnya.

“ kalo gue nggak mau maafin loe gimana? “ kata ify rada nyolot.

“ loe boleh minta apa aja deh,,,asalkan loe mau maafin gue,,,beneran deh, loe mau minta apa aja pasti gue kabulin “ kata Alvin. Senyuman licik terukir di bibir ify. Lalu ify menghadap kearah Alvin.

“ oke, gue bakalan maafin loe, loe harus kabulin 3 permintaan gue,,apa loe sanggup? “ Tanya ify. Alvin mengangguk mantap.

“ yang pertama, gue mau loe bayarin semua anak – anak yang ada di kantin ini,,,” kata ify licik. Alvin yang mendengarnya cengo. Buset,,,bisa bangkrut nih ngebayarin orang sekantin. Alvin mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin, melihat seberapa banyak orang yang sedang di kantin. Ya Tuhan,,,banyak juga ternyata,,, Alvin menelan ludah kepahitannya karena akan bangkrut. Tapi apa boleh buat, kepalang janji sih,,,

“ iya deh,,,gue bayarin,,,” kata Alvin lemas. Ify tersenyum senang, lalu ia berdiri dan berteriak.

“ woy temen – temen,,,hari ini kalian dapat traktiran dari kak Alvin,,,jadi, kalau mau pesen, pesen aja, udah ada yang ngebayarin,,,pesen banyak juga nggak pa-pa,,,” seru ify. Tak lama setelah ify memberikan sebuah pengumuman kecil, terdengar sorakan dari seisi kantin. Mereka senanglah,,,karena tidak usah kawatir akan mengurangnya uang jajan mereka karena mereka akan di traktir oleh Alvin.
Ify kembali duduk. “ sini kak, aku mau makan sendiri aja,,” kata ify lalu menggeser mangkuk bakso yang tadi di hadapan rio, kini berada di depannya. Rio yang sudah bersiap mau makan mie ayam yang di belinya tadi, kaget ketika mendapati semangkuk mie ayamnya telah raib dari hadapannya.

“ loh?? Mie ayam gue mana nih,,,? “ Tanya rio bingung. Lalu ia menoleh kearah cakka yang duduk di depannya yang ternyata tengah asik menyantap mie ayam haril curiannya. Cakka yang ketahuan basah Cuma bisa nyengir,,

“ hehehe,,,maaf yo, habis loe nggak makan – makan juga sih, ya dari pada mien anti ngembang (itu loh, kalo mie kelamaan, kn jadi ngmbang n g enak di makan), nanti kan jadi nggak enak yo,,ya udah deh gue makan aja,,,hehe “ kata cakka. Rio hanya mendengus sebal.

“ fy,,kamu gentian nyuapin aku donk,,,mie ayam aku di makan sama cakka,,” pinta rio pada ify. Ify rada kaget juga pas denger rio ngomong gitu, namun ia langsung sadar, lalu menyuapkan sesendok bakso ke mulut rio (masyaAllah,,pas nulis ini, bnr2 ngebayangin rify bnrn kyak gt,,u,u). rio tersenyum lalu memakan bakso yang di suapkan oleh ify untuknya. ‘ maafin gue fy,,’ batin rio sedih.

“ cie cie cie,,,ciut ciut,,,jangan pacaran di depan kita – kita dong,,,bikin envy aja loe pada,,” seru Alvin, shilla, cakka, dan agni. Ify hanya menunduk malu dan rio menggaruk – garuk tengkuknya yang sama sekali nggak gatal, hanya untuk menutupi kesaltingannya. “ jyahhh,,,,salting mereka,,hahahaha “ tawa keempatnya, dan semakin malulah si ify dan si rio.

“ eh awas loe ya kak Alvin,,,berani ngeledekin gue lagi, beneran deh, nggak bakal gue maafin,,,” kata ify. Alvin langsung kicep.

“ ah ify mah ngancemnya gitu,,,nggak asik banget sih,,,iya deh,,,gue diem,,,” kata Alvin sambil manyun. “ bwahahahahaha,,,,” tawa semuanya, kecuali Alvin. Di situ Alvin makin malu. Agni dan shilla pergi memesan makanan.

“ kak Alvin mau nitip makanan g? mau pesen apa? “ tanya shilla.

“ gue soto sama air putih aja shill,,” jawab Alvin.

“ weh,,,tumben loe vin pesen kayak gitu,,,biasanya kan loe bakso sm jus,,,” tanggap cakka.

“ maunya gitu odong,,,loe nggak mikir, gue bayarin ni orang sekantin itu udah mahal,,,masa gue mau nambahin lagi,,,mau loe, dompet gue sekarat gitu?? “ kata Alvin sewot.

“ hahaha,,,santai bro,,,bokap loe kaya ini,,,tinggal minta kan beres,,,” kata cakka.

“ beres pala lo peyang? Loe tau sendiri kan, kalo bokap gue itu peritungan banget soal uang?? “ kata Alvin.
Dan saat istirahat ini, di isi dengan canda dan tawa, tapi tidak bagi Alvin, karena uang yang bersarang (?) di dompetnya kini ludes sudah,,,u,u

Skiipp>>>

Saatnya pulang pun telah tiba,  sudah 1 jam yang lalu bel pulang berbunyi nyaring ke penjuru sekolahan. Ify yang tadi sedang mengikuti belajar kelompok dengan shilla di perpus, kini tengah sibuk mencari keberadaan rio. Shilla sendiri sudah pulang karena ia sudah dijemput oleh supirnya.

“ wah hebat loe bro,,,” terdengar seruan seseorang entah siapa, yang mungkin berasal dari taman belakang. “ mungkin di sana ada kak rio,,,” gumam ify, lalu mengikuti sumber suara.

“ yah nggak heran juga sih,,,seorang Mario bias naklukin hati semua cewek,,,kalo Cuma si ify sih kecil,,,” terdengar lagi suara orang. Ify spontan berhenti melangkah, merapatkan tubuhnya di dinding dan menguping pembicaraan tersebut. Ify penasaran karena mereka membawa – bawa namanya.

“ nih bro,,,kita – kita kan udah janji, kalo loe udah berhasil ngedeketin si ify, loe kita kasih motor sport terbaru, itung – itung bisa nambahin koleksi motor loe,,,” kata seorang pemuda sambil menyerahkan sebuah kunci motor kepada rio.

JEDERRR,,,,,,

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, dan bagaikan ribuan pedang menghujam jantung ify, rasanya sesak yang teramat sangat! Ify mencoba mencerna setiap makna dari perkataan pemuda tadi. Jadi selama ini? Kebaikan rio itu ada maksudnya? Hanya karena sebuah motor sport terbaru??!!! Oh God! Tega sekali rio ini, tak berfikirkan efek dari perbuatannya kali ini? Ify terisak, ia menutup mulutnya agar isakannya tak terdengar oleh siapa pun. Namun dugaannya salah! Rio mengetahui keberadaannya. Kini pemuda hitam manis itu berada di hadapannya dengan wajah yang tegang. Mungkin masih nggak nyangka, kalau bakalan kepergok sama target utama –ify-.

“ fy aku,,,” kata rio yang langsung dipotong oleh ify.

“ apa? Jadi selama ini kak rio baik sama gue Cuma karena taruhan yang nggak mutu sama sekali ini? Cih,,,pemikiran gue yang ngira sebenernya loe itu cowok yang baik itu salah! SALAH BESAR!! Emang bener ya, loe itu adalah Mario yang urakan, suka cari masalah, suka ngelanggar peraturan, dan apalah yang di omongin sama semua orang!! Sekali preman, tetep aja preman!! Sumpah ya! Gue tu nggak pernah ngebayangin bakalan punya kisah yang kaya gini. Dan makasih karena elo udang ngasih luka ini kak!! Permisi! “ cerca ify penuh emosi kepada rio. Menumpahkan segala perasaannya yang tersakiti yang telah rio tancapkan di hatinya(?). wajah rio semakin tegang dan merasa bersalah kepada ify. Terbukti saat ini dia nggak pakai aku – kamu lagi, tetapi gue- loe.

“ ify please dengerin gue dulu,,,gue bias jelasin ini semua,,”  kata rio memohon.

“ nggak! Gue nggak butuh penjelasan dari loe! Lagu yang tadi gue nyanyiin emang bener adanya, gue nggak pernah bisa sentuh hati kakak,,,,” kata ify sedih. Lalu ify berlari meninggalkan rio sendiri, teman- teman rio yang mengetahui keberadaan ify, langsung kabur begitu aja. Kini tinggallah rio. Yang menyesali perbuatannya.  Kemudian ia segera berlari dan berusaha mengejar ify.

***

Dengan langkah yang cepat alias berlari, dengan air mata yang membasahi wajahnya yang mulus itu. Ia berlari keluar gerbang sekolah, berlari dan terus berlari. Merasa lelah, kemudian ia bersandar di balik pohon. Melihat ke samping, dari jauh terlihat mobil yang ia kenal tengah melaju kencang, kemudian ia berjongkok, untung saja di bawah pohon besar itu ditumbuhi pohon pohon yang lumayan tinggi, cukuplah kalau hanya untuk menutupi badan saat berjongkok. Yap. Dia adalah ify. Ia nggak mau kalau rio menemuinya, ia masih shock dengan semuanya. Baru tadi pagi rio bersikap manis yang nggak pernah ify bayangkan, yang membuat hati ify semakin berbunga, yang membuat ify semakin merasa jatuh cinta padanya, tapi sore ini? Ia mendapati sebuah kenyataan pahit yang nggak pernah ify harapkan sebelumnya. Tangis ify semakin pecah saat mobil rio telah berlalu melewati pohon yang menjadi tempat persembunyiannya.
Ify belum enggan meninggalkan tempat itu, kebetulan di depannya terbuat taman kecil namun cukup rindang dan teduh karena pohon – pohon yang ditanam di taman tersebut. Ify memutuskan duduk di salah satu bangku yang terdapat di taman tersebut. Ia mengeluarkan ponsel dari saku kemejanya dan menekan beberapa tombol di ponselnya yang bermodel (?) touch screen.

“ hallo shill,,,gue nggak papa shill,,,iya, sekarang loe kesini aja,,,ajak agni sekalian juga nggak pa-pa,,,iya,,,” ia menyudahi percakapan singkat via telepon itu.  Kembali ia termenung dengan tatapan kosong ke depan. Ify nggak lagi menangis seperti tadi, mencoba mengatur nafasnya agar menjadi tenang.
Sekitar 30 menit kemudian, terdengar langkah yang terburu – buru. Shilla dan agni langsung menghampiri ify dan duduk di samping ify. Shilla dan agni kawatir dan sangat penasaran apa yang sebenarnya terjadi kepada ify.

“ fy loe kenapa,,,loe cerita sama kita apa yang terjadi sama elo,,” kata shilla perhatian. Ify tidak langsung bercerita, melainkan terdiam sejenak, entah mengapa aliran bening itu kini mengalir lagi dari pelupuk matanya.

“ gu,,gue,,cum Cuma buat barang taruhan doang,,,”kata ify sesenggukan.

“ barang taruhan siapa fy? “ Tanya agni.

“ kak rio,,,” jawab ify lirih, nyaris bercampur dengan angin yang berhembus, namun agni dan shilla cukup jelas mendengar nama tersebut.

“ APA?????!!!!! “ kaget shilla dan agni.

“ kenapa bisa fy? “ Tanya shilla

“ dia jadiin gue barang taruhan Cuma buat motor sport keluaran terbaru,,,gue nggak nyangka dia setega itu sama gue,,,” ify lalu mendengus dan tersenyum getir,,” nggak salah juga sih,,,dia kan emang preman, yang tega sama siapa pun, termasuk gue,,,”
Shilla dan agni begitu sulit percaya dengan apa yang dikatakan oleh ify, namun ify sendiri mendengarnya langsung, jadi ify nggak mungkin berbohong.

-tbc-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar