“ ayolah fy,,,maafin gue,,gue tadi tu Cuma bercanda lagi,,,nggak ada
niatan sedikitpun buat ngeledekin loe kok,,,please fy,,,maafin gue,,,”
pinta Alvin dengan nada semelas – melasnya.
“ kalo gue nggak mau maafin loe gimana? “ kata ify rada nyolot.
“
loe boleh minta apa aja deh,,,asalkan loe mau maafin gue,,,beneran deh,
loe mau minta apa aja pasti gue kabulin “ kata Alvin. Senyuman licik
terukir di bibir ify. Lalu ify menghadap kearah Alvin.
“ oke, gue bakalan maafin loe, loe harus kabulin 3 permintaan gue,,apa loe sanggup? “ Tanya ify. Alvin mengangguk mantap.
“
yang pertama, gue mau loe bayarin semua anak – anak yang ada di kantin
ini,,,” kata ify licik. Alvin yang mendengarnya cengo. Buset,,,bisa
bangkrut nih ngebayarin orang sekantin. Alvin mengedarkan pandangannya
ke penjuru kantin, melihat seberapa banyak orang yang sedang di kantin.
Ya Tuhan,,,banyak juga ternyata,,, Alvin menelan ludah kepahitannya
karena akan bangkrut. Tapi apa boleh buat, kepalang janji sih,,,
“ iya deh,,,gue bayarin,,,” kata Alvin lemas. Ify tersenyum senang, lalu ia berdiri dan berteriak.
“
woy temen – temen,,,hari ini kalian dapat traktiran dari kak
Alvin,,,jadi, kalau mau pesen, pesen aja, udah ada yang
ngebayarin,,,pesen banyak juga nggak pa-pa,,,” seru ify. Tak lama
setelah ify memberikan sebuah pengumuman kecil, terdengar sorakan dari
seisi kantin. Mereka senanglah,,,karena tidak usah kawatir akan
mengurangnya uang jajan mereka karena mereka akan di traktir oleh Alvin.
Ify
kembali duduk. “ sini kak, aku mau makan sendiri aja,,” kata ify lalu
menggeser mangkuk bakso yang tadi di hadapan rio, kini berada di
depannya. Rio yang sudah bersiap mau makan mie ayam yang di belinya
tadi, kaget ketika mendapati semangkuk mie ayamnya telah raib dari
hadapannya.
“ loh?? Mie ayam gue mana nih,,,? “ Tanya rio bingung.
Lalu ia menoleh kearah cakka yang duduk di depannya yang ternyata
tengah asik menyantap mie ayam haril curiannya. Cakka yang ketahuan
basah Cuma bisa nyengir,,
“ hehehe,,,maaf yo, habis loe nggak
makan – makan juga sih, ya dari pada mien anti ngembang (itu loh, kalo
mie kelamaan, kn jadi ngmbang n g enak di makan), nanti kan jadi nggak
enak yo,,ya udah deh gue makan aja,,,hehe “ kata cakka. Rio hanya
mendengus sebal.
“ fy,,kamu gentian nyuapin aku donk,,,mie ayam
aku di makan sama cakka,,” pinta rio pada ify. Ify rada kaget juga pas
denger rio ngomong gitu, namun ia langsung sadar, lalu menyuapkan
sesendok bakso ke mulut rio (masyaAllah,,pas nulis ini, bnr2 ngebayangin
rify bnrn kyak gt,,u,u). rio tersenyum lalu memakan bakso yang di
suapkan oleh ify untuknya. ‘ maafin gue fy,,’ batin rio sedih.
“
cie cie cie,,,ciut ciut,,,jangan pacaran di depan kita – kita
dong,,,bikin envy aja loe pada,,” seru Alvin, shilla, cakka, dan agni.
Ify hanya menunduk malu dan rio menggaruk – garuk tengkuknya yang sama
sekali nggak gatal, hanya untuk menutupi kesaltingannya. “
jyahhh,,,,salting mereka,,hahahaha “ tawa keempatnya, dan semakin
malulah si ify dan si rio.
“ eh awas loe ya kak Alvin,,,berani ngeledekin gue lagi, beneran deh, nggak bakal gue maafin,,,” kata ify. Alvin langsung kicep.
“
ah ify mah ngancemnya gitu,,,nggak asik banget sih,,,iya deh,,,gue
diem,,,” kata Alvin sambil manyun. “ bwahahahahaha,,,,” tawa semuanya,
kecuali Alvin. Di situ Alvin makin malu. Agni dan shilla pergi memesan
makanan.
“ kak Alvin mau nitip makanan g? mau pesen apa? “ tanya shilla.
“ gue soto sama air putih aja shill,,” jawab Alvin.
“ weh,,,tumben loe vin pesen kayak gitu,,,biasanya kan loe bakso sm jus,,,” tanggap cakka.
“
maunya gitu odong,,,loe nggak mikir, gue bayarin ni orang sekantin itu
udah mahal,,,masa gue mau nambahin lagi,,,mau loe, dompet gue sekarat
gitu?? “ kata Alvin sewot.
“ hahaha,,,santai bro,,,bokap loe kaya ini,,,tinggal minta kan beres,,,” kata cakka.
“ beres pala lo peyang? Loe tau sendiri kan, kalo bokap gue itu peritungan banget soal uang?? “ kata Alvin.
Dan
saat istirahat ini, di isi dengan canda dan tawa, tapi tidak bagi
Alvin, karena uang yang bersarang (?) di dompetnya kini ludes
sudah,,,u,u
Skiipp>>>
Saatnya pulang pun telah
tiba, sudah 1 jam yang lalu bel pulang berbunyi nyaring ke penjuru
sekolahan. Ify yang tadi sedang mengikuti belajar kelompok dengan shilla
di perpus, kini tengah sibuk mencari keberadaan rio. Shilla sendiri
sudah pulang karena ia sudah dijemput oleh supirnya.
“ wah hebat
loe bro,,,” terdengar seruan seseorang entah siapa, yang mungkin berasal
dari taman belakang. “ mungkin di sana ada kak rio,,,” gumam ify, lalu
mengikuti sumber suara.
“ yah nggak heran juga sih,,,seorang Mario
bias naklukin hati semua cewek,,,kalo Cuma si ify sih kecil,,,”
terdengar lagi suara orang. Ify spontan berhenti melangkah, merapatkan
tubuhnya di dinding dan menguping pembicaraan tersebut. Ify penasaran
karena mereka membawa – bawa namanya.
“ nih bro,,,kita – kita kan
udah janji, kalo loe udah berhasil ngedeketin si ify, loe kita kasih
motor sport terbaru, itung – itung bisa nambahin koleksi motor loe,,,”
kata seorang pemuda sambil menyerahkan sebuah kunci motor kepada rio.
JEDERRR,,,,,,
Bagaikan
tersambar petir di siang bolong, dan bagaikan ribuan pedang menghujam
jantung ify, rasanya sesak yang teramat sangat! Ify mencoba mencerna
setiap makna dari perkataan pemuda tadi. Jadi selama ini? Kebaikan rio
itu ada maksudnya? Hanya karena sebuah motor sport terbaru??!!! Oh God!
Tega sekali rio ini, tak berfikirkan efek dari perbuatannya kali ini?
Ify terisak, ia menutup mulutnya agar isakannya tak terdengar oleh siapa
pun. Namun dugaannya salah! Rio mengetahui keberadaannya. Kini pemuda
hitam manis itu berada di hadapannya dengan wajah yang tegang. Mungkin
masih nggak nyangka, kalau bakalan kepergok sama target utama –ify-.
“ fy aku,,,” kata rio yang langsung dipotong oleh ify.
“
apa? Jadi selama ini kak rio baik sama gue Cuma karena taruhan yang
nggak mutu sama sekali ini? Cih,,,pemikiran gue yang ngira sebenernya
loe itu cowok yang baik itu salah! SALAH BESAR!! Emang bener ya, loe itu
adalah Mario yang urakan, suka cari masalah, suka ngelanggar peraturan,
dan apalah yang di omongin sama semua orang!! Sekali preman, tetep aja
preman!! Sumpah ya! Gue tu nggak pernah ngebayangin bakalan punya kisah
yang kaya gini. Dan makasih karena elo udang ngasih luka ini kak!!
Permisi! “ cerca ify penuh emosi kepada rio. Menumpahkan segala
perasaannya yang tersakiti yang telah rio tancapkan di hatinya(?). wajah
rio semakin tegang dan merasa bersalah kepada ify. Terbukti saat ini
dia nggak pakai aku – kamu lagi, tetapi gue- loe.
“ ify please dengerin gue dulu,,,gue bias jelasin ini semua,,” kata rio memohon.
“
nggak! Gue nggak butuh penjelasan dari loe! Lagu yang tadi gue nyanyiin
emang bener adanya, gue nggak pernah bisa sentuh hati kakak,,,,” kata
ify sedih. Lalu ify berlari meninggalkan rio sendiri, teman- teman rio
yang mengetahui keberadaan ify, langsung kabur begitu aja. Kini
tinggallah rio. Yang menyesali perbuatannya. Kemudian ia segera berlari
dan berusaha mengejar ify.
***
Dengan langkah yang cepat
alias berlari, dengan air mata yang membasahi wajahnya yang mulus itu.
Ia berlari keluar gerbang sekolah, berlari dan terus berlari. Merasa
lelah, kemudian ia bersandar di balik pohon. Melihat ke samping, dari
jauh terlihat mobil yang ia kenal tengah melaju kencang, kemudian ia
berjongkok, untung saja di bawah pohon besar itu ditumbuhi pohon pohon
yang lumayan tinggi, cukuplah kalau hanya untuk menutupi badan saat
berjongkok. Yap. Dia adalah ify. Ia nggak mau kalau rio menemuinya, ia
masih shock dengan semuanya. Baru tadi pagi rio bersikap manis yang
nggak pernah ify bayangkan, yang membuat hati ify semakin berbunga, yang
membuat ify semakin merasa jatuh cinta padanya, tapi sore ini? Ia
mendapati sebuah kenyataan pahit yang nggak pernah ify harapkan
sebelumnya. Tangis ify semakin pecah saat mobil rio telah berlalu
melewati pohon yang menjadi tempat persembunyiannya.
Ify belum
enggan meninggalkan tempat itu, kebetulan di depannya terbuat taman
kecil namun cukup rindang dan teduh karena pohon – pohon yang ditanam di
taman tersebut. Ify memutuskan duduk di salah satu bangku yang terdapat
di taman tersebut. Ia mengeluarkan ponsel dari saku kemejanya dan
menekan beberapa tombol di ponselnya yang bermodel (?) touch screen.
“
hallo shill,,,gue nggak papa shill,,,iya, sekarang loe kesini
aja,,,ajak agni sekalian juga nggak pa-pa,,,iya,,,” ia menyudahi
percakapan singkat via telepon itu. Kembali ia termenung dengan tatapan
kosong ke depan. Ify nggak lagi menangis seperti tadi, mencoba mengatur
nafasnya agar menjadi tenang.
Sekitar 30 menit kemudian,
terdengar langkah yang terburu – buru. Shilla dan agni langsung
menghampiri ify dan duduk di samping ify. Shilla dan agni kawatir dan
sangat penasaran apa yang sebenarnya terjadi kepada ify.
“ fy loe
kenapa,,,loe cerita sama kita apa yang terjadi sama elo,,” kata shilla
perhatian. Ify tidak langsung bercerita, melainkan terdiam sejenak,
entah mengapa aliran bening itu kini mengalir lagi dari pelupuk matanya.
“ gu,,gue,,cum Cuma buat barang taruhan doang,,,”kata ify sesenggukan.
“ barang taruhan siapa fy? “ Tanya agni.
“
kak rio,,,” jawab ify lirih, nyaris bercampur dengan angin yang
berhembus, namun agni dan shilla cukup jelas mendengar nama tersebut.
“ APA?????!!!!! “ kaget shilla dan agni.
“ kenapa bisa fy? “ Tanya shilla
“
dia jadiin gue barang taruhan Cuma buat motor sport keluaran
terbaru,,,gue nggak nyangka dia setega itu sama gue,,,” ify lalu
mendengus dan tersenyum getir,,” nggak salah juga sih,,,dia kan emang
preman, yang tega sama siapa pun, termasuk gue,,,”
Shilla dan agni
begitu sulit percaya dengan apa yang dikatakan oleh ify, namun ify
sendiri mendengarnya langsung, jadi ify nggak mungkin berbohong.
-tbc-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar